Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Menduga Pria yang Tewas Ditusuk di Bekasi Bukan Korban Begal

Kompas.com - 17/11/2022, 16:52 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Jatiasih menduga, peristiwa penusukan yang dialami oleh MZP (40) hingga menyebabkannya meninggal bukan bagian dari aksi begal.

Kapolsek Jatiasih Kompol Suroto beralasan, tidak ada barang berharga yang hilang menjadi dasar mengapa MZP bukan merupakan korban begal.

"Bukan begal. (Jika begal) pasti sepeda motor dan barang-barang hilang," ujar Suroto saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (17/11/2022).

Selain itu, Suroto juga menyebut bahwa korban sempat mengendarai sepeda motornya ketika meminta tolong diberi perawatan.

Baca juga: Seorang Pria di Bekasi Tewas Ditusuk, Sempat Cari Bantuan dalam Kondisi Punggung Terluka

Ia pun menyebut, bahwa polisi tengah menyelidiki kasus penusukan yang menyebabkan MZP tewas.

Sebelumnya, MZP tewas ketika dalam perawatan di RS Mitra Keluarga Jatimekar. Korban tewas usai ditusuk oleh orang tak dikenal.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, bahwa kejadian penusukan awalnya diketahui oleh seorang warga yang sedang berada di rumah makan padang.

"Saksi sedang berada di RM Padang Takana Juo, tiba-tiba didatangi oleh korban yang mengalami luka tusuk di punggungnya," ujar Erna.

Baca juga: Keterangan Tukang Jamu Disebut Bisa Jadi Kunci Ungkap Kasus Keluarga Tewas di Kalideres

Saksi dan rekannya yang berada di lokasi, langsung merespons omongan korban dan membawa korban ke Puskesmas Jatimekar.

Namun setibanya di Puskesmas Jatimekar, petugas puskesmas menyarankan untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Dua orang saksi lalu membawa korban ke RS Mitra Keluarga Jatimekar, namun korban tak lama meninggal dunia," tutur Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com