Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anjing Pelacak Ikut Gerebek Kampung Boncos, Polisi: Endus Bau Sabu di Permukiman

Kompas.com - 18/11/2022, 20:58 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua ekor anjing pelacak atau K9, turut serta dalam penggerebekan kampung rawan peredaran narkoba di Kota Bambu Selatan atau yang biasa disebut Kampung Boncos, di Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat (18/11/2022) sore.

Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim mengatakan, dua anjing tersebut diikutsertakan untuk memaksimalkan pengungkapan jaringan narkoba.

"Anjing dibawa untuk memaksimalkan pengungkapan jaringan narkoba. Terkait apakah barang-barang (narkoba) itu masih ada, supaya bisa mengungkap lebih besar. Sebab selama ini kan kami jarang ungkap besar," kata Dodi saat dihubungi, Jumat malam.

Baca juga: Bawa Anjing Pelacak, Polsek Palmerah Gerebek Kampung Boncos Lagi

Dosi menjelaskan bahwa k9 bertugas memberi petunjuk kepada polisi untuk menemukan sabu yang disembunyikan, atau bahkan menemukan pelaku jaringan narkoba secara langsung.

"Harapannya kami bisa memaksimalkan pengungkapan dengan barang buktinya dapat lebih banyak. Dari barang bukti sabu kan akan membawa kami pada pemiliknya, atau bahkan bandar kalau bisa," harap Dodi.

Sementara itu, anjing pelacak itu masuk ke permukiman melalui sejumlah titik yang sudah dipantau polisi sejak lama. Kedua anjing pun melakukannya dengan cara mengendus bau di sekitar lingkungan.

"Anjing bisa mendeteksi keberadaan sabu. Tugasnya untuk mengendus keberadaan sabu, sementara sabu aja," kata Dodi.

Baca juga: Kisah 2 Anggota LSM Terciduk di Kampung Boncos: Awalnya Jago Ngeles, Ternyata Positif Narkoba

"Jadi anjingnya kami bawa ke titik permukiman yang sudah kami petakan sebagai rawan peredaran narkoba, bukan berkeliling sembarangan," kata Dodi.

Meski telah berupaya mendeteksi keberadaan narkoba, Dodi menyebut, barang bukti itu belum ditemukan.

"Dia tadi mengendus banyak rumah-rumah, namun tidak ada penghuninya. Kami juga enggak menemukan sabunya," ungkap Dodi kecewa.

Kenati demikian, dalam penggerebekan itu, ditangkap dua orang mencurigakan yang diduga sebagai pemakai narkoba. Keduanya dibawa ke Polsek Palmerah untuk diperiksa.

"Setelah dibawa, diperiksa, hasilnya keduanya negatif. Sehingga langsung kami pulangkan," kata Dodi.

Baca juga: Di Balik Penggerebekan Kampung Boncos, Pengakuan Pecatan Polisi dan Tangis Buyut Saat Cicit Diciduk

Selain menyisir permukiman, polisi juga menyisir lahan kosong yang biasa digunakan pengguna untuk mengonsumsi sabu.

Di lahan kosong itu, kembali ditemukan tumpukan bong atau alat hisap sabu dan plastik kecil diduga bekas paket sabu. Meksipun, lapak bedeng sudah tidak lagi berdiri di sana seperti sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com