JAKARTA, KOMPAS.com- Meskipun sudah berusia lebih dari seabad, bantalan rel trem kuno peninggalan kolonial Belanda yang ditemukan di proyek MRT di Kawasan Harmoni Jakarta Pusat masih tetap kokoh.
Hal itu menarik perhatian banyak pihak karena struktur rel trem kuno yang terbuat dari kayu itu tetap utuh kokoh meski sudah ratusan tahun tertutup lapisan aspal.
Peneliti ahli utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wahyu Dwianto menyebutkan, kemungkinan besar bantalan rel trem itu terbuat dari kayu jati.
Baca juga: Bantalan Rel Trem Peninggalan Belanda Terbuat dari Kayu Jati, Masih Kokoh Meski Berumur Seabad
Sebab, kayu jati merupakan salah satu kayu yang paling banyak dijumpai di Indonesia, terutama di Pulau Jawa pada masa penjajahan Belanda.
"Kemungkinan pada jaman Belanda, mereka menggunakan jenis kayu Jati untuk bantalan kereta api," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).
Ia menambahkan, kemungkinan besar berikutnya usia panen kayu jati tersebut cukup tua sehingga memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi.
"Pohonnya (jati untuk bantalan rel trem kuno zaman Belanda) dipanen di usia 60-80 tahun, sehingga mempunyai kekuatan dan keawetan yang sangat baik," jelasnya.
Wahyu yang merupakan ahli dalam bidang kepakaran Ilmu Kayu dan Teknologi Hasil Hutan menjelaskan, ada perbedaan yang mencolok untuk keawetan dan kekuatan pohon kayu jati pada usia panennya.
Baca juga: Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda di Proyek MRT Dibangun pada Abad 18
Kayu jati yang dipanen saat pohonnya berusia lebih tua, akan lebih kuat dan awet dibandingkan kayu jati yang dipanen pada usia muda.
"Saat ini kayu Jati di Perum Perhutani dan seterusnya dipanen paling lama 30 tahun, bahkan ada Jati cepat tumbuh yang dapat dipanen di usia 15 tahun, tapi kekuatannya lebih rendah," jelasnya.
"Sekarang sulit mencari kayu jati dengan usia 60 tahun ke atas," tambah dia.
Ada pula masyarakat menilai ada jenis-jenis kayu lainnya yang lebih kuat daripada kayu jati, sehingga meragukan bahwa bantalan rel trem itu kayu jati.
Berkait hal ini pun, Wahyu menegaskan bahwa memang benar zaman dahulu masih banyak sekali jenis kayu yang sangat kuat, seperti kayu Ulin, Eboni, dan Trembesi.
Akan tetapi, ketiga jenis kayu itu tumbuhnya di hutan alam Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Baca juga: Temuan Rel Trem Zaman Belanda dan Perkembangan Transportasi Publik di Jakarta dari Masa ke Masa
Namun, untuk dapat memastikan jenis kayu bantalan rel trem kuno itu secara detail masih membutuhkan identifikasi lebih lanjut dengan mengambil sampel potongan kecil kayu di struktur rel yang ada itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.