Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Tak Koordinasi soal Rencana Pembelian Lahan untuk SDN Pondok Cina 1, Pengamat: DPRD Berhak Tegur Pemkot

Kompas.com - 22/11/2022, 16:00 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyoroti pernyataan Wali Kota Depok, Mohammad Idris terkait rencana pembelian lahan dan anggaran untuk merelokasi SDN Pondok Cina 1, Beji.

Wacana tersebut ternyata tak pernah dikoordinasikan dengan DPRD.

Menurut Agus, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya membahas terlebih dahulu dengan DPRD meski belum memutuskan pembelian lahan tersebut.

Baca juga: Janji Manis Wali Kota Idris Bangun Gedung Baru SDN Pondok Cina 1 padahal Anggaran Belum Dibahas...

Sebab, tupoksi lembaga legisatif itu mengawasi eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Kalau eksekutif melakukan sesuatu, DPRD berhak menegur dan kalau DPRD tidak tahu terkait hal itu bisa panggil Wali Kota atau Disdik-nya," ujar Agus saat dihubungi, Selasa (22/11/2022).

Meski Pemkot Depok merencanakan pembelian lahan itu dengan anggaran di luar APBD, tetap harus mendapatkan perizinan dari DPRD.

"Misalnya terkait anggaran itu pada saat pembahasan anggaran harus sudah masuk, tapi kalau tidak ada misalnya dia (Pemkot) mau pakai anggaran lain, tetapi dia harus minta izin kepada DPRD," kata Agus.

Baca juga: Seminggu Berlalu, Surat Rekomendasi DPRD Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1 Belum Dibalas Pemkot

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mengungkapkan tak ada pembahasan terkait pembelian lahan dan anggaran untuk merelokasi SDN Pondok Cina 1 seperti yang disampaikan Idris.

"Wah itu, enggak ada omongan (pembahasan dan anggaran pembebasan lahan untuk SDN Pondok Cina 1) di DPRD. Sejauh ini belum ada pembahasan bersama kami," ujar Ikravany saat dihubungi, Senin (21/11/2022).

Menurut Ikravany, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merencanakan pembebasan lahan untuk SDN Pondok Cina 1, sebaiknya disampaikan ke orangtua murid.

Hal itu bisa menjadi salah satu upaya negosiasi atas pengalihfungsihan dan relokasi SDN Pondol Cina 1.

Baca juga: Idris Janjikan Gedung Baru untuk SDN Pondok Cina 1, Anggota DPRD Depok: Untuk Redam Protes Orangtua

"Itu pun kalau mau diomongin bukan ngomong di depan wartawan. (Sebenarnya) itu kan bagian dari negosiasi dari orangtua siswa yang melawan. Kan problem-nya, Pemkot Depok ini selalu angkuh," ujar Ikravany.

Di sisi lain, Ikravany menduga omongan Idris soal rencana pembelian lahan untuk relokasi SDN Pondok Cina 1 hanya untuk meredam penolakan orangtua murid atas relokasi anak-anak mereka ke sekolah lain.

"Iya, bisa dibilang meredam orangtua murid. Itu (rencana pembelian lahan) belum konkret, kalau mau ngomong yang jelas ke orangtua siswa," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com