JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Hotman Paris menilai bahwa pernyataan Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat soal keberadaan 4,3 kilogram sabu-sabu, memperkuat ketidakterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba.
"Ya intinya ini justru memperkuat ketidakterlibatan tedy dong. Jadi pertanyaannya adalah darimana asal sabu yang ditemukan di rumah Dody dan Anita alias Linda?" ujar Hotman, Rabu (23/11/2022).
Hotman enggan berkomentar lebih lanjut soal selisih berat barang bukti yang diduga disisihkan AKBP Dody Prawiranegara, dengan jumlah narkoba utuh di kejaksaan.
Dia mengatakan bahwa Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, secara tidak langsung membenarkan keteranganya soal sabu-sabu yang masih utuh atau tidak berkurang itu batal dipakai untuk pengembangan kasus.
Baca juga: Pengacara AKBP Dody Tuding Teddy Minahasa Sulit Dipercaya karena Keterangannya Berubah-ubah
"Kami kan menyatakan tidak bulat-bulat 5 kilogram. kurang lebih lah. Jadi benar kan 4,3 kilogram itu mendekati dong," kata Hotman.
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat membantah 5 kilogram barang bukti sabu disimpan terkait kasus peredaran narkoba jenis sabu yang menyeret nama Irjen Teddy Minahasa.
"Tidak benar 5 kilogram yang kita jadikan barang bukti dalam persidangan. Totalnya hanya 4.351,38 gram," kata Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumbar Mustaqpirin yang dihubungi Kompas.com, Rabu (23/11/2022).
Mustaqpirin menyebutkan 4.311,32 gram barang bukti itu disimpan di dua kejaksaan negeri berbeda, yaitu Kejaksaan Negeri Agam dan Bukittinggi.
Baca juga: Hotman: Teddy Minahasa Terkejut Sabu 5 Kilogram yang Disisihkan Masih Utuh di Kejaksaan
Di Kejaksaan Negeri Agam, terdapat total 3.638,59 gram sabu dan Kejaksaan Negeri Bukittinggi sebanyak 672,73 gram sabu.
Hal itu dikarenakan kasus itu diproses di Kejari Agam dan Bukittinggi.
"Barang bukti itu disimpan di dua Kejari sebab kasusnya dibagi di dua tempat itu. Bukan di Bukittinggi saja," kata Mustaqpirin.
Keterlibatan Teddy Minahasa dalam dugaan peredaran narkoba terungkap dari penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkoba dan menangkap tiga warga sipil.
Setelah itu, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan menemukan keterlibatan tiga polisi.
Pengembangan penyelidikan terus dilakukan sampai akhirnya penyidik menemukan keterlibatan Teddy.
Baca juga: Dikonfrontasi Besok, AKBP Dody Bakal Beberkan Peran Irjen Teddy Minahasa dalam Kasus Narkoba
Polda juga Polda Metro Jaya kemudian menetapkan 11 orang lainnya sebagai tersangka, termasuk Teddy.
Sedangkan 10 orang lainnya adalah HE, AR, Aipda AD, Kompol KS, Aiptu J, Linda, AW, Arif, AKBP Dody, dan DG.
Yang bersangkutan saat ini telah menjalani penahanan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya terhitung sejak Senin (24/10/2022).
Adapun pasal yang disangkakan kepada Teddy yakni Pasal 114 Ayat 3 sub Pasal 112 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 Jo Pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.