JAKARTA, KOMPAS.com - Krematorium Cilincing di Jakarta Utara menjadi tempat kremasi atau pembakaran jenazah tertua di DKI Jakarta.
Demikian yang disampaikan Pengurus Tata Usaha Krematorium Cilincing Cecep Rukhikmat mengenai krematorium yang genap berusia 47 tahun sejak dibangun pada 1975.
"Iya, krematorium tertua. Kalau informasi sih memang di DKI ini bisa dikatakan satu-satunya krematorium di DKI Jakarta di tahun 1975," ungkap Cecep saat ditemui Kompas.com di Krematorium Cilincing, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Menengok Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah yang Berdiri sejak 1975
Yayasan Daya Besar Krematorium Cilincing ini didirikan oleh Aggy Tjetje, yang dikenal sebagai kakak pengusaha jalan tol Yusuf Hamka.
Cecep menyampaikan, krematorium memiliki dua proses kremasi, yakni modern dengan mesin oven dan tradisional dengan tungku kayu.
Kremasi oven, kata dia, memerlukan waktu antara 1,5 sampai 2 jam pembakaran. Sedangkan kremasi kayu membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam lamanya.
Baca juga: Menanti sejak 2018, Tahun Depan Akhirnya Kota Bekasi Punya Krematorium
"Dan proses kremasi itu kan tidak hanya jenazah basah, jadi ada rangka atau kerangka yang artinya galian dari kuburan," ujar Cecep.
Sederhananya, mereka yang sudah dikuburkan masih bisa dikremasi di sini apabila anggota keluarganya menghendaki. Cecep berkata, poses pembakaran tetap sama, tetapi peti yang digunakan berukuran lebih kecil dari normalnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Krematorium Cilincing tepat berada di sisi laut lepas yang dibatasi oleh tembok tinggi, berjarak 10 meter dari bangunan.
Baca juga: Krematorium Cilincing Sudah Kremasi 75 Jenazah Pasien Covid-19
Krematorium Cilincing berada dalam satu kompleks dengan Pura Segara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.