Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta Kedapatan Main HP Saat Mengemudi, Pengamat: Lemahnya Pengawasan Manajemen

Kompas.com - 01/12/2022, 20:42 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai pengawasan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terhadap operasional bus dan sopirnya saat ini masih tergolong lemah.

Hal tersebut diungkapkan Tigor karena masih adanya sopir bus transjakarta kedapatan asyik bermain ponsel dan makan saat mengendarai bus dengan nomor PPD-0653 jurusan Depok-BKN Cawang pada Rabu (30/11/2022).

"Kejadian ini menandakan memang lemah pengawasan manajemen Transjakarta terhadap operasional busnya dan operatornya," ujar Tigor dalam keterangannya, Kamis (1/12/2022).

Menurut Tigor, kelalaian sopir tersebut dapat berakibat fatal yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Sopir Transjakarta Main HP Saat Menyetir hingga Bus Oleng

"Jika sopirnya mengemudi sambil main ponsel dan makan ini sebuah pelanggaran berat yang akibatnya bisa mengancam keselamatan bus serta penumpangnya," ucap Tigor.

"Bisa jadi kondisi sopir melanggar standar operasional prosedur (SOP) ini sering terjadi dan tentunya bisa memacu terjadinya kecelakaan lalu lintas bus transjakarta," imbuh dia.

Atas ditemukannya sopir bermain ponsel, Tigor berharap manajemen Transjakarta segera memberi sanksi kepada sopir dan operator yang melanggar SOP.

"Sanksi berat kepada operator juga sebagai efek jera bagi operator atau sopir lainnya agar bekerja melayani penumpang dengan standar keselamatan selalu dalam setiap pelayanan Transjakarta," tutur dia.

Baca juga: Ketika Bus Transjakarta Jadi Kanvas Lukis, Anak Disabilitas Gambar Ondel-ondel hingga Monas

Adapun, seorang pengguna Transjakarta bernama Aully Grashinta (44) melaporkan seorang pramudi bus transjakarta yang kedapatan bermain ponsel.

Dia yang duduk persis di belakang kursi sopir menyaksikan pramudi itu bermain ponsel hingga makan saat mengemudikan bus. Padahal, di kaca bus ada tanda dilarang makan dan minum di dalam bus.

"Jadi sepanjang menyetir itu sudah bicara melalui headset jadi seperti ngomong sendiri," kata Aully.

Akibatnya, kata Aully, bus tersebut sempat mengalami oleng akibat pramudi tidak fokus karena mengendarai bus sambil bermain ponsel.

Baca juga: Bus Pink Transjakarta, Warisan Ahok yang Masih Eksis hingga Kini

Aully mengungkapkan, pramudi tersebut tak hanya sekali bermain ponsel saat berkendara.

"Masuk Tol Cijago itu dia pegang handphone dengan menge-scroll, ya tentu saja jadi ketengah gitu busnya, tapi memang saat itu lalu lintas sepi karena baru masuk tol," ungkap Aully.

Akhirnya Aully melapor kepada petugas layanan operasi (PLO) yang sedang bertugas di bus tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com