Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Melihat Lebih Dekat Krematorium Cilincing dan Segala Aktivitas di Dalamnya

Kompas.com - 02/12/2022, 08:14 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krematorium Cilincing, Jakarta Utara menjadi pilihan sebagian orang untuk perisitirahatan terakhir anggota keluarganya yang meninggal dunia.

Krematorium itu berdiri sejak 1975, dan menjadi tempat kremasi jenazah terbesar se-DKI Jakarta.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi krematorium yang didirikan oleh Aggy Tjetje yang dikenal sebagai kakak pengusaha jalan tol Yusuf Hamka, pada Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Menengok Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah yang Berdiri sejak 1975

Patung Buddha di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Patung ini berada tepat di depan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Patung Buddha di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Patung ini berada tepat di depan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze.
Krematorium ini ditempatkan di pesisir Cilincing, tepat berada di sisi laut lepas yang dibatasi oleh tembok tinggi berjarak 10 meter dari bangunan.

Hal yang menarik perhatian ialah berdirinya patung Buddha, yang menjulang sekitar 10 meter dari permukaan tanah. Patung tersebut berada persis di depan bangunan yang bertuliskan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze.

Baca juga: Mengenal Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah Tertua di Jakarta

Ruangan oven Krematorium Cilincing, Jakarta Utara digunakan untuk kremasi jenazah. Setiap harinya, pengelola melayani kremasi ini sesuai dengan permintaan anggota keluarga. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Ruangan oven Krematorium Cilincing, Jakarta Utara digunakan untuk kremasi jenazah. Setiap harinya, pengelola melayani kremasi ini sesuai dengan permintaan anggota keluarga.

Pengurus Tata Usaha Krematorium Cilincing Cecep Rukhikmat, menjelaskan krematorium memiliki dua proses kremasi yakni dengan mesin oven dan tungku kayu.

Kremasi oven, kata dia, memerlukan waktu antara 1,5 sampai 2 jam pembakaran. Ada tiga oven yang digunakan untuk mengkremasi jenazah di sini. 

Krematorium Cilincing, Jakarta Utara memiliki tempat kremasi kayu. Sebanyak 10 tempat kremasi kayu dan tiga kremasi oven digunakan untuk membakar jenazah yang datang ke krematorium ini. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Krematorium Cilincing, Jakarta Utara memiliki tempat kremasi kayu. Sebanyak 10 tempat kremasi kayu dan tiga kremasi oven digunakan untuk membakar jenazah yang datang ke krematorium ini.

Sedangkan kremasi kayu membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam lamanya.

"Dan proses kremasi itu kan tidak hanya jenazah basah, jadi ada rangka atau kerangka yang artinya galian dari kuburan," kata Cecep saat ditemui Kompas.com di Krematorium Cilincing, Rabu.

Baca juga: Suka Duka Agus Petugas Krematorium, Bercucuran Peluh Saat Kremasi Banyak Jenazah Pakai APD Lengkap...

Krematorium Cilincing, Jakarta Utara memiliki rumah penitipan abu untuk berbagai agama. Mereka yang beragama Nasrani, Hindu, dan Buddha dapat menitipkan abu jenazah anggota keluarga yang telah meninggal dunia di tempat ini.KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Krematorium Cilincing, Jakarta Utara memiliki rumah penitipan abu untuk berbagai agama. Mereka yang beragama Nasrani, Hindu, dan Buddha dapat menitipkan abu jenazah anggota keluarga yang telah meninggal dunia di tempat ini.

Selain ruang kremasi, Krematorium Cilincing pun memiliki gedung penitipan abu jenazah. Mereka yang beragama Nasrani, Hindu ataupun Buddha bisa mengkremasi hingga menitipkan abu jenazah anggota keluarga di tempat ini.

"Kremasi di sini beragama Hindu biasanya dari Bali, Buddha, Kristen baik Protestan maupun Katolik," ucap Cecep.

Petugas Krematorium Cilincing, Jakarta Utara melakukan pembakaran uang kertas pada Rabu (30/11/2022). Hal ini dilakukan sebagai persembahan kepada Dewa Bumi. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Petugas Krematorium Cilincing, Jakarta Utara melakukan pembakaran uang kertas pada Rabu (30/11/2022). Hal ini dilakukan sebagai persembahan kepada Dewa Bumi.

Biasanya, setiap kali ada prosesi persembahyangan, pihak krematorium akan membakar uang kertas sebagai persembahan kepada Dewa Bumi.

Keluarga memberikan persembahan kepada anggota keluarga yang sudah meninggal, di mana abu kremasinya dititipkan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Keluarga memberikan persembahan kepada anggota keluarga yang sudah meninggal, di mana abu kremasinya dititipkan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022).

Setiap kali ada anggota keluarga yang datang, mereka umumnya memberikan persembahan berupa hidangan yang diletakkan di atas meja. Menurut salah satu petugas yang berada di dalam rumah abu, hidangan itu disajikan untuk mereka yang sudah tiada lagi di dunia ini.

Keluarga mendoakan anggota keluarganya yang sudah meninggal dunia, pada Rabu (30/11/2022) di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara. Prosesi ini umumnya dilakukan sebelum anggota keluarga yang meninggal tersebut dikremasi. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Keluarga mendoakan anggota keluarganya yang sudah meninggal dunia, pada Rabu (30/11/2022) di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara. Prosesi ini umumnya dilakukan sebelum anggota keluarga yang meninggal tersebut dikremasi.

Sebelum dikremasi, ada sejumlah prosesi yang harus dilalui oleh keluarga. Anggota keluarga yang masih hidup, bisa membakar hio yang diletakkan di hadapan peti mati.

Pembakaran barang-barang termasuk panggung, uang, hingga keperluan anggota keluarga yang meninggal dunia dilakukan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Ini bertujuan agar seseorang yang sudah meninggal bisa menggunakan barang tersebut.  KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Pembakaran barang-barang termasuk panggung, uang, hingga keperluan anggota keluarga yang meninggal dunia dilakukan di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Ini bertujuan agar seseorang yang sudah meninggal bisa menggunakan barang tersebut.

Menurut Hartono, sai kong atau protokol acara sembayang dalam agama Konghucu, orang yang sudah meninggal dunia akan ditempatkan di tempat yang diinginkan keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com