Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Macet Parah di Jalan Protokol Bekasi, Dishub: Ada Genangan Air Cukup Tinggi

Kompas.com - 06/12/2022, 22:56 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi sejak Selasa (6/12/2022) sore sekitar pukul 18.15 WIB hingga 20.35 WIB.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Bekasi Ikhwanudin mengatakan, kemacetan itu terjadi akibat genangan air yang ada di depan pom bensin Vivo Jalan Sudirman, Bekasi Barat.

"Itu (macet) karena di Jalan Sudirman ada genangan air cukup tinggi hingga 50 centimeter," ujar Ikhwanudin saat dihubungi awak media, Selasa (6/12/2022).

Akibatnya, kemacetan pun terhindarkan terutama untuk arus kendaraan dari arah Bekasi menuju ke wilayah Jakarta.

Baca juga: Macet Hampir Satu Jam, Puluhan Kendaraan Mendadak Parkir di Jalan Protokol di Kota Bekasi

Ikhwanudin menyebut, pihaknya telah menerjunkan 15 petugas Dishub untuk mengatur arus kendaraan.

Mereka dipecah di beberapa titik di wilayah Kota Bekasi.

"15 orang terbagi menjadi tiga grup. Lima orang ada di wilayah Kranji, lima orang ada di depan Grand Mal, dan di depan kantor Pemkot ada lima orang juga," jelas Ikhwanudin.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, kemacetan itu masih terjadi hingga pukul 20.48 WIB.

Kendaraan yang berhenti di lokasi didominasi oleh kendaraan berat bertonase besar seperti truk trailer pembawa peti kemas, bus antar kota antar provinsi (AKAP) hingga truk terbuka.

Antrean kendaraan itu terjadi tepat di Simpang BCP, Bekasi Selatan hingga ke depan SPBU Vivo Jalan Sudirman, Bekasi Barat.

Baca juga: Kasus Balita Tewas Dibanting di Jaksel, Polisi Imbau Orangtua Tak Sembarangan Titip Anak

Hanya tersisa dua lajur untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil. Untuk arus kendaraan menuju ke Summarecon Bekasi, arus lalu lintas terpantau lancar.

Kemacetan juga terlihat di arah sebaliknya. Puluhan kendaraan dari arah Summarecon Bekasi menuju pintu tol Bekasi Barat juga ikut tersendat.

Tersendatnya arus kendaraan itu membuat beberapa sopir truk besar turun dari kendaraannya.

Salah satu sopir bus karyawan pabrik bernama Dimas (35) menyebut, dirinya sudah terjebak macet sejak sekitar 17.30 WIB.

"Saya dari arah Cikarang mau ke Pondok Ungu. Saya keluar dari Tol Bekasi Barat sudah macet," kata Dimas di lokasi, Selasa.

Dimas mengatakan, kemacetan di jantung Kota Bekasi tidak biasanya terjadi.

Ia menduga, kemacetan terjadi akibat banjir yang terjadi di depan SPBU Vivo Jalan Sudirman.

Kemacetan yang terjadi pun membuat jam pulang karyawan jadi terganggu. Beberapa karyawan yang ia angkut ada yang memilih untuk turun meski belum sampai tujuan.

"(Karyawan) terganggu, kan biasanya pulang cepat, tapi sudah malam begini masih di jalan. Tadi juga beberapa (karyawan) sudah ada yang turun duluan," jelas Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com