Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Slogan Baru Jakarta Dikritik dan Dianggap Kurang Keren..

Kompas.com - 12/12/2022, 17:21 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki slogan baru di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.

Slogan baru tersebut berbunyi, "Sukses Jakarta untuk Indonesia". Slogan ini menggantikan slogan di era Gubernur Anies Baswedan yang berbunyi "Jakarta Kota Kolaborasi".

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI, Raides Aryanto mengatakan, slogan baru tersebut merupakan wujud dukungan Jakarta terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Jakarta Punya Slogan Baru, Pemprov DKI Pastikan Tak Ganti Logo PlusJakarta

"Slogan baru hadir untuk mendukung sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara," kata Raides.

"Serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” lanjutnya.

Kendati ada pergantian slogan, Raides juga memastikan tidak akan ada logo baru menggantikan logo "PlusJakarta".

Baca juga: DKI Jakarta Punya Slogan Baru Sukses Jakarta untuk Indonesia

“Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ujar Raides.

Slogan baru dikritik

Dilansir dari TribunJakarta.com, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyesalkan keputusan Pemprov DKI mengganti slogan Kota Jakarta.

Menurut Taufik, slogan baru saat ini memiliki kesan kuno yang kurang dapat diterima untuk kalangan anak muda.

Baca juga: Heru Budi Disebut Buat Logo dan Slogan Baru Jakarta Gantikan Peninggalan Anies, Ini Penjelasannya

"Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial dan tidak menuntut atau memotivasi warga Jakarta apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta," ucapnya, Senin (12/12/2022)

Padahal, lanjut Taufik, slogan yang disematkan pada Kota Jakarta seharusnya dapat menjadi penggerak warga ibu kota untuk berkontribusi terhadap kota tempat mereka bereda.

Berdasarkan pandangan Taufik, slogan "Jakarta Kota Kolaborasi" bisa memotivasi masyarakat untuk turut berperan memajukan Kota Jakarta.

Sementara, slogan baru yang berbunyi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia" tidak spirit kebersamaan seperti di era Gubernur Anies Baswedan.

Baca juga: Tolak Dianggap Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1, Pemkot Depok: Sekolah Pengganti Sama Baiknya

"Slogan baru ini tidak memotivasi harapan warga Jakarta untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Taufik.

Kritik terhadap logo baru Jakarta juga banyak dilakukan warga net di media sosial.

https://twitter.com/satriioAP/status/1601866031856689152

Kebanyakan netizen menganggap slogan baru Jakarta jauh dari kesan modern. Sebaliknya, para netizen menilai logo dan slogan Jakarta sebelumnya lebih elegan dan modern.

"Di luar konteks politik, emang ngerasa Jakarta malah ngalami kemunduran. Awalnya udah berasa keren banget, tagline (slogan) 'Kota Kolaborasi' dengan logo plus Jakarta yang punya arti detail dan konteks keren, bahkan font Jakartanya ajib, eh lha kok malah balik logo ala-ala Pemda khas boomers," cuit netizen @SatriioAp, dikutip Senin (12/12/2022).

(Kompas.com: Nirmala Maulana Achmad | TribunJakarta.com: Dionisius Arya Bima Suci)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com