Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir yang Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung Sempat Sembunyi di Loteng

Kompas.com - 15/12/2022, 12:38 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - H, sopir yang menganiaya majikannya hingga meninggal, sempat bersembunyi di loteng rumah korban, di Kompleks Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Keberadaan pelaku di loteng berhasil terendus polisi yang mendatangi lokasi kejadian pada Rabu (14/12/2022) malam.

"Kami masuk, kami cari di dalam-dalam tahunya dia lagi ngumpet di loteng," ungkap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Rio Wicaksono saat dikonfirmasi, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Sopir Nekat Bunuh Majikan Lansia di Sunter Agung

Bryan berujar, kasus penganiayaan terhadap korban berinisial MC (76), yang berujung kematian diketahui setelah warga melaporkannya. Polisi langsung membekuk pelaku yang saat itu masih berada di dalam lokasi kejadian.

"Ya sejam-lah (ditangkap usai ada laporan). Pada saat itu (pelaku) masih di dalam rumah, ngumpet, gitu," imbuh Bryan.

Bryan menuturkan, MC ditemukan meninggal dunia di salah satu ruangan di dalam rumahnya. Untuk sementara, polisi belum mendapatkan laporan berkait barang-barang korban yang hilang di lokasi kejadian.

"Awal penemuannya ada laporan dari masyarakat sih, melaporkan ada kejadian. Melaporkan kepada kami terus kami tindak lanjuti. Tadi malam, kurang lebih jam 21.00 WIB," kata Bryan.

Baca juga: Majikan Dianiaya Sopir hingga Tewas di Sunter, Mulut Dibekap dan Disumpal Masker

Terkini, MC masih diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut, sedangkan pelaku sudah diamankan di kantor polisi.

Diberitakan sebelumnya, H melakukan tindak kekerasan kepada MC, dengan membekap mulut dan menyumpalnya menggunakan masker.

"Korban sudah meninggal dunia dan pada gigi korban ditemukan sudah copot karena dibekap mulutnya, dan dimasuki masker oleh pelaku," ujar Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin saat dihubungi secara terpisah, Kamis.

Berdasarkan keterangan pelaku, kata Yamin, dia melakukan tindakan keji itu lantaran sering disalah-salahkan oleh korban. Ia pun kerap menerima cacian di depan umum.

"Kemudian pelaku sakit hati hingga pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap korban," kata Yamin.

Dikutip dari TribunJakarta.com, kejadian pembunuhan di rumah dua lantai itu bermula pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Pada saat itu, tersangka H diminta oleh korban R untuk mengantarnya pulang ke rumah setelah pergi ke suatu tempat. Namun, sesampainya di rumah, H langsung menemui korban MC dan membekapnya.

Pada saat penyekapan, H memukul rahang M sebanyak dua kali yang pada akhirnya membuat korban meninggal dunia.

Setelah pembunuhan terjadi, korban kedua, yaitu R pulang ke rumah tempat pembunuhan terjadi selepas waktu salat Isya. Saat ingin memasuki rumah, R curiga pagar rumahnya digembok, padahal di dalam ada H dan MC.

Bersamaan dengan kecurigaan tersebut, R panik lantaran MC yang merupakan kakaknya tidak kunjung mengangkat teleponnya saat dihubungi. Sambil didampingi warga, R masuk ke dalam rumahnya yang dipenuhi kegelapan karena semua lampunya dimatikan.

Saat menaiki tangga ke lantai dua untuk mencari M, tiba-tiba, H muncul dari lantai atas dan langsung menyerang R maupun warga yang mendampingi hingga sempat terjadi perkelahian.

Korban lain yang mengalami luka-luka kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com