Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi: Jadi Pj Gubernur Susah, 2024 Serahkan ke yang Pengin Saja

Kompas.com - 15/12/2022, 12:30 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tugas yang kini harus dijalaninya terasa berat.

Heru Budi dilantik menjadi Pj Gubernur pada 17 Oktober 2021, sehari usai Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Heru mulanya mengaku tak terbebani karena hanya mengisi kekosongan jabatan.

Baca juga: Bersama Wakil Ketua KPK, Heru Budi Sematkan Selendang Duta Antikorupsi ke Pegawai DKI

"Saya tidak ada beban dan namanya penjabat, ini adalah pejabat sementara, mengisi kekosongan," tutur Heru dalam sambutan saat kegiatan Koordinasi Pencegahan Korupsi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

Ia lalu menyinggung pertemuannya dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata.

Alexander disebut bertanya kepada Heru apakah hendak maju sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2024.

Namun, kata Heru, menjadi seorang Pj Gubernur DKI Jakarta saja sudah tergolong berat.

Baca juga: Buka-bukaan Heru Budi Batasi Usia PJLP sampai 56 Tahun, Klaim Justru Naikkan Batasannya...

Karena itu, Heru mengaku bakal menyerahkan jabatan Gubernur DKI Jakarta kepada mereka yang memang ingin mencalonkan diri.

"Dan tadi Bapak tanya maju apa tidak. Jadi penjabat gubernur aja sudah susah, berat. Itu, nanti 2024, serahkan kepada yang kepengin saja," kata Heru sembari bergurau.

Heru mengaku akan melaksanakan tugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta hingga batas waktu yang ditentukan.

"Dan saya melaksanakan tugas ini sampai selesai, sebagaimana amanat. Saya kemarin (saat) pelantikan ada kalimatnya begini katanya, Pak, 'selama, paling lama satu tahun atau dapat diperpanjang'," kata dia.

Baca juga: Alasan Heru Budi Batasi Usia PJLP, karena UU Ketenagakerjaan hingga Enggan Bayar Asuransi

Untuk diketahui, Heru yang juga masih menjabat Jepala Sekretariat Presiden RI ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo.

Heru terpilih dari tiga kandidat, dua kandidat lainnya yaitu Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar serta Sekretaris Daerah DKI Jakarta saat itu, Marullah Matalli.

Dengan penunjukan itu, Heru bakal menjabat sekitar dua tahun, hingga pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI berlangsung pada November 2024, serentak dengan daerah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com