Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan PJLP Berusia 58 Tahun yang Dianggap Tua dan Tak Berdaya...

Kompas.com - 16/12/2022, 07:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Menurut mereka, Asmad dan rekan sebayanya masih mampu bekerja, serta memiliki kemampuan masing-masing dalam bidang yang dikerjakan.

Untuk Asmad sendiri, saat ini ia bekerja di urban farming dan kompos. Namun, Asmad tetap tidak bisa lanjut bekerja mulai Januari 2023 karena Kepgub Nomor 1095 Tahun 2022 sudah diteken.

Baca juga: Pembatasan Usia PJLP 56 Tahun Diwacanakan sejak Era Anies
“Saya menerima keputusan itu, tetapi enggak gampang dan menyesalkan keputusan yang mendadak,” katanya.

 

Masih berdaya secara fisik

Asmad mengatakan bahwa ia ingin direkomendasi ke bidang pekerjaan lain saat kontrak kerjanya sebagai petugas PJLP sudah tidak diperpanjang kembali, tetapi merasa khawatir karena hanya bisa menyapu dan merawat tanaman.

Ia melanjutkan, ada sembilan petugas PJLP berusia 56 tahun atau lebih di Kelurahan Duren Sawit yang terancam dipensiunkan.

Asmad menyampaikan, mereka semua memiliki keinginan yang sama, yakni diberi kesempatan untuk tetap bekerja karena fisik masih kuat.

“Harusnya ada pertimbangan fisiknya. Yang paling tahu itu pimpinan di kelurahan kalau yang tua-tua masih semangat kerja. Mereka punya keahlian, seharusnya dipertimbangkan. Menurut saya peraturan ini harus direvisi,” tegas Asmad.

Baca juga: Banyak PJLP Terancam Nganggur akibat Batas Usia Maksimal 56 Tahun, Pemprov Rembukan Lagi

“Ini mendadak. Kalau pun bisa, beri kesempatan bekerja setahun lagi atau satu periode, tapi ini sudah saklek. Padahal secara fisik saya masih kuat,” imbuhnya.

Merasa dikerdilkan dan membawa masalah baru

Terkait pernyataan Aspem Sekda DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, Asmad menyayangkannya karena Sigit terkesan menganggap kecil jumlah petugas PJLP yang dipecat karena batasan usia.

“Disayangkan karena kayak mengerdilkan,” ujarnya.

Asmad menambahkan bahwa pembatasan usia dalam Kepgub Nomor 1095 Tahun 2022 dapat membawa masalah baru, yakni penambahan jumlah pengangguran di DKI Jakarta.

“Sekarang bayangin aja, itu sudah jadi dan nambah jumlah pengangguran,” imbuhnya.

Asmad meminta agar ia dan rekan sebayanya diberi kesempatan alih-alih langsung diberhentikan mulai Januari 2023.

Baca juga: Terancam Putus Kontrak karena Batasan Umur, PJLP Berusia 58 Tahun Ini Berencana Buka Warung

“Kasih kesempatan, jangan mendadak sebulan sebelum perpanjangan kontrak baru diumumin keputusan pemutusan kontrak kerja,” jelasnya.

Bisa sulit mencari pekerjaan

Asmad mengkhawatirkan usianya yang tidak lagi muda. Ia merasa hal tersebut akan mempersulit Asmad dan rekan sebayanya untuk mencari pekerjaan baru.

“Kalau yang muda masih bisa nyari kerjaan. Yang tua mau kerja di mana? Belum lagi yang sudah punya anak dan istri, belum lagi yang punya cucu,” imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com