Doni berujar, berdasarkan hasil sidak, ruang hidup Juve yang saat ini berupa replika hutan, tergolong kecil.
Di habitat aslinya, kata Doni, seekor harimau benggala bisa berlarian hingga berkilo-kilometer.
"Ruang hidupnya (Juve) jangan segini. Dia biasa berjalan berkilo-kilometer, mari kita kompensasi dengan tempat yang lebih baik," kata Doni.
Doni menggambarkan, ruang hidup Juve saat ini seperti kamar. Dengan demikian, Juve selama 16 tahun hidupnya selalu berada di kamar.
Hewan karnovira ini lantas dianggap tidak pernah bersenang-senang.
"Jangan sampai ya hidup di sini doang. Anda mau enggak hidup enggak ngemal, enggak ngopi. Jadi, marilah kita memberikan ruang hidup yang lebih layak," tutur Doni.
Baca juga: Juve Si Harimau Benggala di Ragunan Diduga Idap Hip Dysplasia Sejak lahir
Dalam kesempatan itu, Doni juga meminta prngelola Taman Margasatwa Ragunan memiliki payung hukum sendiri atau terlepas dari naungan dinas.
Di satu sisi, Panji Virgianto mengapresasi Doni karena sudah menyuarakan rasa kekhawatiran terhadap kondisi Juve.
Panji menilai, tanpa ada laporan dari Doni, legislatif Jakarta tak mungkin bisa mengetahui apa yang terjadi dengan Juve.
"Tanpa adanya pengawasan dari masyarakat, sentu saja DPRD tidak mungkin bisa sampai ke tataran, yang bagi, kami tataran terendah hasilnya bisa maksimal," tutur Panji.
Untuk diketahui, Doni sempat mengunggah video yang menunjukkan kondisi tubuh Juve melalui akun TikTok-nya pada 16 Desember 2022.
Baca juga: Animal Defender Minta Ruang Hidup Juve Si Harimau Benggala Diperluas
Dalam video itu, tampak Juve sedang berjalan pelan menjauhi perekam. Harimau berwarna coklat dengan loreng hitam ini tampak kurus dalam video tersebut.
Doni menyematkan sebuah kalimat yang menandakan waktu video itu diambil.
"Rabu, 14 Desember 2022, (di) Kebun Binatang Ragunan," tulis Doni.
Pada hari yang sama, pengelola Taman Margasatwa Ragunan melalui akun resmi Instagram-nya memberikan klarifikasi atas video Juve yang tampak kurus.