Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Buka Peluang Restorative Justice Kasus "Koboi" di Kebayoran Lama

Kompas.com - 23/12/2022, 15:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polsek Kebayoran Lama terus mendalami kasus pengancaman diduga menggunakan senjata api oleh pengendara mobil berinisial DP terhadap pemotor berinisial CE (27)

Peristiwa perselisihan DP dan CE itu terjadi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022) malam.

Sejauh ini, penyidik Polsek Kebayoran Lama belum membuka upaya restorative justice atau perdamaian dalam penyelesaian kasus tersebut.

"Saat ini kita belum tahu ya karena kita sedang mengumpulkan bukti bukti dan keterangan saksi," ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono saat dikonfirmasi, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pengendara Mobil yang Diduga Acungkan Pistol di Kebayoran Lama

Agustiono mengatakan, persoalan restorative justice itu merupakan kewenangan dari korban sebagai pelapor dengan terlapor.

Adapun saat ini penyidik Polsek Kebayoran Lama berupaya bekerja secara profesional dalam menyelidiki kasus pengancaman itu. 

"Masalah RJ (restorative justice) biar nanti dari pihak korban dan si pelaku saja. Tujuan kita sekarang petugas menunjukkan fakta hukum saja," ucap Agustiono.

Agustiono sebelumnya menegaskan, terduga pelaku DP mengancam CE bukan menggunakan senjata api, melainkan dengan alat cukur.

"Keterangan pelaku itu pencukur jenggot yang disampaikan saat itu," ujar Agustiono.

Baca juga: Polisi Sebut Koboi di Kebayoran Lama Ancam Seseorang Pakai Alat Cukur, Bukan Pistol

Agustiono mengatakan, untuk membuktikan pengakuan soal senjata yang diacungkan itu adalah alat cukur jenggot, DP bakal kembali diperiksa.

Polisi mengagendakan untuk mengonfrontasi DP dengan CE. Namun, Agustiono belum bisa memastikan waktu pemanggilan keduanya.

"Nanti (alat cukur jenggot) dibawa oleh DP untuk dipastikan kepada korban seperti ini atau bukan bentuknya," ucap Agustiono.

Adapun identitas pengendara mobil tersebut terungkap setelah penyidik menelusuri pelat nomor kendaraan yang digunakan DP saat berselisih dengan CE.

"Berdasarkan penelusuran dari nomor plat kendaraan yang ada di sana. Baru kita ketahui inisial DP," ucap Agustiono.

Agustiono menambahkan, penyidik berupaya memanggil pengendara mobil yang telah mengancam CE.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pihak UI Telusuri Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Bus Kuning

Pihak UI Telusuri Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Pelaku Judi Sabung Ayam di Bekasi

Polisi Tangkap Dua Pelaku Judi Sabung Ayam di Bekasi

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok, Karyawan Tak Berkutik Ditodong Celurit dan Senpi

Minimarket di Bekasi Dirampok, Karyawan Tak Berkutik Ditodong Celurit dan Senpi

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dipenjara akibat Penganiayaan, Alung Malah Bunuh dan Rekayasa Kematian Pacarnya di Bogor

Tak Kapok Pernah Dipenjara akibat Penganiayaan, Alung Malah Bunuh dan Rekayasa Kematian Pacarnya di Bogor

Megapolitan
Alung Tidur Samping Jenazah Kekasihnya yang Dia Bekap hingga Tewas di Bogor

Alung Tidur Samping Jenazah Kekasihnya yang Dia Bekap hingga Tewas di Bogor

Megapolitan
Tak Ingin Tragedi 2019 Terulang, Eks Anggota PPK Cipayung Berharap Petugas Pemilu 2024 Diperbanyak

Tak Ingin Tragedi 2019 Terulang, Eks Anggota PPK Cipayung Berharap Petugas Pemilu 2024 Diperbanyak

Megapolitan
Heru Budi Lantik Heru Suwondo sebagai Kadis Bina Marga DKI

Heru Budi Lantik Heru Suwondo sebagai Kadis Bina Marga DKI

Megapolitan
Marak Aksi Tawuran Pelajar, Pemkot Jakarta Barat Bentuk Tim Khusus

Marak Aksi Tawuran Pelajar, Pemkot Jakarta Barat Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Kunjungi Waduk Pluit, Heru Budi Cek Kesiapan Rumah Pompa Antisipasi Banjir

Kunjungi Waduk Pluit, Heru Budi Cek Kesiapan Rumah Pompa Antisipasi Banjir

Megapolitan
Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya di Bogor

Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya di Bogor

Megapolitan
Sedang Parkirkan Kendaraan, Juru Parkir di Tangerang Terlindas Truk Pasir

Sedang Parkirkan Kendaraan, Juru Parkir di Tangerang Terlindas Truk Pasir

Megapolitan
Cerita Baba Lelahnya Jadi Petugas PPK Saat Pemilu 2019, Kerja Lebih dari 12 Jam Bahkan sampai Menginap

Cerita Baba Lelahnya Jadi Petugas PPK Saat Pemilu 2019, Kerja Lebih dari 12 Jam Bahkan sampai Menginap

Megapolitan
Penasihat Hukum Nilai Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Masih Layak Dipertahankan di Militer

Penasihat Hukum Nilai Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Masih Layak Dipertahankan di Militer

Megapolitan
Anaknya Dibunuh Pacar di Bogor, Sang Ayah Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Anaknya Dibunuh Pacar di Bogor, Sang Ayah Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Megapolitan
Menko PMK Muhadjir Duga Peningkatan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Disebabkan Polusi Udara

Menko PMK Muhadjir Duga Peningkatan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Disebabkan Polusi Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com