Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pantun hingga Sinterklas, Intip Serunya Natal di Gereja Santo Servatius Kampung Sawah

Kompas.com - 26/12/2022, 07:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Hadiah dalam tas yang Kompas.com terima terdiri dari enam makanan ringan dengan rasa gurih dan manis, dua roti empuk bertekstur halus, dan sekotak kecil susu cokelat.

Anak-anak bermain dengan anjing penjaga

Sejumlah anjing penjaga milik Qirik Community dikerahkan untuk membantu menjaga keamanan Misa Kudus.

Salah satu anggota Qirik Community, Panji, mengatakan, pihaknya sudah mengamankan kegiatan sejak Misa Kudus pertama pada Sabtu pukul 17.00 WIB.

“Sudah menjaga dari Misa pertama jam 17.00 WIB kemarin (Sabtu). Sudah stand by dari jam 15.00 WIB,” kata dia.

Panji merupakan pemilik Kimchi, seekor anjing jantan berusia 3 tahun, campuran ras Siberian Husky, Golden Retriever, dan Kintamani.

“Anjing ini sudah dilatih lama. Dia anjing keluarga yang sudah dilatih kepatuhan dasar, mendeteksi narkoba, dan sudah mulai dilatih mendeteksi bahan peledak,” jelasnya.

Baca juga: Misa Kudus Gereja Kampung Sawah Dijaga Anjing Penjaga dari Qirik Community

Qirik Community adalah komunitas anjing penjaga keluarga yang berbasis di Kampung Sawah. Dalam melatih anjing mendeteksi bahan peledak, mereka bekerja sama dengan Chambaraya K9.

Panji mengungkapkan, pelatihan deteksi bahan peledak dilakukan karena berkaitan dengan kebutuhan untuk mengamankan gereja.

“Berkaitan dengan kebutuhan untuk pengamanan gereja, mereka (anjing) suka dilibatkan dalam Natal dan Paskah. Mereka mulai dilatih untuk mendeteksi bahan peledak supaya kita enggak selalu minta bantuan ke luar,” ucapnya.

Selain Kimchi, anjing-anjing lainnya yang turut menjaga keamanan perayaan Natal di gereja tersebut adalah Gembul, Rambo, Cimot, Bruno, Owi, Max, dan Congky

Para anjing penjaga itu pun turut menjadi hiburan bagi anak-anak.

Untuk Kimchi, Misalnya, ia menjadi primadona di kalangan anak-anak yang mengikuti Misa. Banyak yang menghampiri untuk sekadar mengelus, memegang kepala atau tubuhnya, dan mengajak foto.

Baca juga: Ketika Anjing Penjaga Misa Gereja Kampung Sawah Jadi Hiburan Bagi Anak-anak

Tidak jarang, para orangtua pendamping memotret Kimchi, dan meminta izin kepada Panji agar anak mereka bisa berfoto dengan Kimchi.

Meski dikerumuni manusia, Kimchi tetap terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres. Ia pun masih mematuhi perintah dasar dari Panji.

Panji menjelaskan, kemampuan Kimchi untuk bersikap tenang karena sudah disosialisasikan dengan baik sejak kecil.

“Sering ketemu manusia karena setiap Sabtu pagi diajak jalan-jalan, istilahnya nuntun, dan bertemu anggota komunitas,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com