Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Deretan Konser yang Berlangsung Ricuh, Nyaris Renggut Korban Jiwa

Kompas.com - 28/12/2022, 05:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Pada Sabtu pukul 20.00 WIB, jumlah penonton Berdendang Bergoyang ternyata sudah melebihi 21.000. Penumpukan penonton di lokasi konser menyebabkan terjadinya kondisi yang membahayakan, yakni dorong-dorongan antar penonton yang belum bisa memasuki venue.

Baca juga: Pihak GBK Mengaku Kecewa dengan EO Berdendang Bergoyang

Menurut Komarudin, penonton dari luar ingin memasuki Istora. Namun, kondisi Istora Senayan sudah tidak memungkinkan.

Situasi semakin kacau karena pengunjung menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa memasuki area konser. Pada akhirnya, polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang pada hari kedua.

“Kegiatan Berdendang Bergoyang terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton,” ujarnya.

Per 22 November 2022, polisi sudah ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka kisruh Berdendang Bergoyang oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat.

Empat tersangka tersebut adalah DP selaku penanggung jawab festival, HA selaku direktur perusahaan, serta AL dan MA selaku panitia penyelenggara festival.

3. Konser NCT 127

NCT 127 adalah boy group asal Korea Selatan yang sempat menggelar konser Neo City: Jakarta – The Link pada 4-5 November 2022 di ICE BSD, Tangerang.

Konser yang dinanti-nantikan oleh para penggemar NCT 127 terpaksa dihentikan pada hari pertama sebelum waktunya akibat kerusuhan yang terjadi.

Beberapa penonton memaksakan diri menuju arah panggung, dan mendorong penonton lainnya. Ini terjadi saat para anggota boy group membagikan bola bertanda tangan dari panggung.

Aksi saling dorong berujung pada pagar barikade yang roboh, dan menyebabkan beberapa penonton berjatuhan.

Baca juga: Konser NCT 127 di ICE BSD Boleh Dilanjutkan, Syaratnya Penonton Dilarang Dekati Panggung

Pihak kepolisian dan promotor memutuskan untuk menghentikan konser yang sudah berlangsung selama lebih kurang 2 jam pada pukul 21.20 WIB.

Sebab, sudah ada lebih dari 30 orang yang pingsan akibat saling berdesakan.

Meski demikian, Kapolsek Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu memastikan, konser pada hari kedua tetap dilaksanakan.

“Dengan syarat penonton wajib tertib, jarak penonton dan panggung dilebarkan lagi, dan tidak ada event lempar bola atau pernak-pernik NCT,” ujarnya.

Pengamanan dan tim medis pun akan diperbanyak, dan ada jeda atau waktu untuk istirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com