Berdendang Bergoyang adalah festival musik yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada 28-30 Oktober 2022.
Acara ini diramaikan oleh sejumlah penyanyi ternama, termasuk Rizky Febian, Tulus, Melly Goeslaw, Reality Club, Pamungkas, Hindia, Elvy Sukaesih, Reza Artamevia, Kahitna, dan Ardhito Pramono.
Konser dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai daerah. Oriza Sativa (23), misalnya, ia rela datang dari Pekanbaru, Riau, untuk menikmati Berdendang Bergoyang.
Sayangnya, ia justru mendapatkan peristiwa yang tidak mengenakkan, sehingga memberinya kenangan buruk.
“Hari pertama kapasitasnya terlalu over crowded. Kan ada lima panggung. Perpindahan penonton dari panggung ke panggung itu benar-benar desak-desakan,” ungkap Oriza saat berbincang dengan Kompas.com.
Baca juga: Imbas Kisruhnya Berdendang Bergoyang, Sudah 4 Orang Jadi Tersangka
Tak jarang, mobilitas penonton dari satu panggung ke panggung lainnya terkunci. Ini membuat banyak penonton melewatkan penampilan dari penyanyi favoritnya.
Pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022), Oriza menuturkan bahwa jumlah penonton terpantau lebih banyak. Namun, pintu masuk area konser tidak semuanya dibuka.
“Waktu mau masuk ke Istora saja, ternyata banyak pintu yang ditutup. Pintu atas salah satunya. Jadi sudah lama antre, ternyata ditutup, lalu pindah ke bawah. Jadi banyak yang bolak-balik,” ia berujar.
Walhasil, banyak penonton yang pingsan. Mereka pun kurang tertangani dengan baik karena minimnya petugas medis.
Ternyata, over kapasitas sudah terjadi sejak hari pertama, yakni Jumat (28/10/2022). Pada saat itu, sebanyak 27 orang pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Data korban yang tercatat oleh tim medis ada 27 orang (yang pingsan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).
Jumlahnya terus bertambah pada hari kedua. Sebab, terjadi kekisruhan di Berdendang Bergoyang. Ini pun membuat acara dihentikan saat sedang berlangsung.
“Mereka (panitia) menyampaikan yang tidak tercatat lebih dari itu kisaran 30 orang (yang pingsan),” ungkap dia.
Komarudin mengungkapkan, over kapasitas yang berujung pada penonton pingsan dan acara dibubarkan disebabkan oleh jumlah penonton yang melebihi dari total izin keramaian yang diajukan panitia.
Melalui fakta yang didapat, ternyata panitia sudah menjual tiket sejumlah 13.000 lebih pada September 2022.
Mereka juga kembali menjual 14.000 tiket pada Oktober 2022. Total tiket yang terjual secara keseluruhan adalah 27.869.
Padahal, panitia hanya mengajukan izin keramaian ke Polres Metro Jakarta Pusat dengan jumlah penonton sebanyak 3.000 orang.
“Setelah dilakukan analisa, pemantauan, untuk di Istora Senayan, 3.000 orang itu cukup. Tapi faktanya jumlah yang dijual melebihi itu,” jelas Komarudin, Kamis (3/11/2022).