JAKARTA, KOMPAS.com - Rel trem bekas peninggalan kolonial Belanda ditemukan di lokasi mass rapid transit (MRT) Jakarta, segmen Glogok-Kota, pada Kamis (10/11/2022).
Penemuan jalur rel trem tua yang masih kokoh tersebut membuka kembali kenangan akan trem yang pernah beroperasi di wilayah Jakarta.
Ada masa ketika trem menjadi moda transportasi massal utama yang pada waktu itu merajai jalanan di ibu kota.
Trem adalah angkutan massal pertama mirip kereta api yang dioperasikan di Jakarta pada 1869 silam. Pada masa Hindia Belanda, trem berkembang di dua tempat di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya.
Perkembangan trem di Jakarta, yang dulu bernama Batavia, didukung dengan kondisi Batavia yang dijadikan Pemerintah Hindia-Belanda sebagai pusat perdagangan dan perekonomian.
Oleh sebab itu, wilayah Batavia membutuhkan sarana transportasi yang efektif, efisien, murah, dan cepat.
Baca juga: Jejak Rel Trem di Jakarta
Dikutip dari laman Kompas.id, Pemerintah Hindia-Belanda memberikan konsesi kepada beberapa perusahaan untuk membangun dan mengoperasionalkan trem yang saat itu masih ditarik dengan kuda.
Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM), yang kemudian menjadi Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM), adalah perusahaan trem swasta di Batavia pertama kali.
NITM, mendapatkan konsesi untuk mengoperasikan trem di Batavia yang menghubungkan daerah Kota (Jakarta Utara) sampai Meester Cornelis (Jatinegara).
Ketika trem kuda dioperasikan pada 1869, jalur yang dilewati adalah Pasar Ikan-Harmoni-Meester Cornelis (Jatinegara).
Di daerah Kramat, tepatnya di Gang Sekola, didirikan depo trem yang khusus untuk menyimpan kuda-kuda yang difungsikan sebagai penarik trem kuda.
Baca juga: Temuan Rel Trem Zaman Belanda dan Perkembangan Transportasi Publik di Jakarta dari Masa ke Masa
Di dalam depo tersebut diberi kandang-kandang dan pangan, seperti jerami agar kuda-kuda yang digunakan tetap dalam kondisi baik.
Seiring perkembangan zaman, trem kuda tak lagi difungsikan. Selain karena banyak kuda yang pingsan dan mati kelelahan, juga kuda-kuda buang air mengotori jalan yang dilaluinya.
Setelah trem kuda tidak lagi difungsikan, trem uap mulai beroperasi sebagai penggantinya pada 1882.
Meski teknologi lebih maju dengan trem uap, justru banyak terjadi kecelakaan. Selain masalah kecelakaan, trem uap pun dinilai memberikan masalah yang besar terhadap pencemaran udara.