Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir Jakarta Terakhir Dilakukan di Era Gubernur Jokowi, Kini Dilanjutkan Heru

Kompas.com - 29/12/2022, 07:06 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mencegah banjir di Ibu Kota terakhir kali dilakukan saat Presiden Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

TMC tepatnya terakhir kali diterapkan di Ibu Kota pada 2013.

"Zaman Pak Jokowi sudah pernah dilakukan TMC pada tahun 2013," tuturnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Antisipasi Curah Hujan Tinggi, Pemprov DKI dan BNPB Akan Modifikasi Cuaca

Menurut dia, tak ada lagi gubernur DKI Jakarta yang kembali menerapkan TMC setelah Jokowi, termasuk Basuki Tjahaja Purnama maupun Anies Baswedan.

Ia menduga, gubernur DKI Jakarta usai Jokowi tak pernah menerapkan TMC karena lebih fokus menangani banjir di darat.

Penanganan banjir darat dalam hal ini berarti menyiapkan pompa air, menyiapkan tempat pengungsian, dan lainnya.

"Mungkin selama ini lebih fokus penangan di darat, artinya penangan banjirnya ya," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Modifikasi Cuaca Langit Jakarta, Bagaimana Caranya?

Isnawa melanjutkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi kini mencoba alternatif penanganan banjir dengan menerapkan TMC.

"Mungkin Pak Gub (Heru Budi) ada pemikiran penangannya di awal saat cuaca, antisipasi, sebelum turun," urainya.

"Selama ini kan banjir, baru melakukan upaya-upaya. Ini kami coba upaya alternatif, (awan) dimodifikasi," sambung Isnawa.

Terkait rencana memodifikasi cuaca di langit Jakarta, BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BNPB.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta dan Jawa Barat, 2 Pesawat TNI AU Dikerahkan untuk Laksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca

Berdasarkan hasil koordinasi dengan TNI AU dan BRIN, pola penanganan untuk TMC terbagi dua, yakni dengan jumping process dan pola kompetisi.

"Jumping process atau upaya memprematurkan awan hujan agar dicegat masuk ke wilayah Jakarta. Sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis," jelas Isnawa, Selasa (27/12/2022).

"Sedangkan, pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan cara menambah inti kondensasi", imbuh dia.

Kata Isnawa, berton-ton semaian garam nantinya akan disebarkan secara manual menggunakan pesawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

Megapolitan
Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

Megapolitan
7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com