DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menginstruksikan perangkat daerah dan warga untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang kemungkinan bakal terjadi.
Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana alam dan cuaca ekstrem di kawasan Jabodetabek, Provinsi Banten, dan Jawa Barat.
Instruksi itu disampaikan Idris dalam Surat Edaran (SE) Nomor 440/ 732-DPKP tentang Kewaspadaan Dini Bencana dan Protokol Kesehatan tertanggal 28 Desember 2022.
"Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas warga dalam mengisi libur akhir tahun 2022 dan tahun baru 2023, para kepala perangkat daerah, camat dan lurah, serta warga Kota Depok untuk melakukan langkah-langkah," kata Idris dalam SE tersebut.
Baca juga: Satpol PP Depok Temukan 100 Lebih Kasus Prostitusi Online Selama 2022
Idris meminta perangkat daerah melakukan kewaspadaan dini potensi bencana alam, kemudian melakukan deteksi dan cegah dini terjadinya kebakaran, terutama pada saat warga meninggalkan rumah dan tempat usaha.
"(Perangkat daerah) selalu memantau informasi resmi pemerintah mengenai perkembangan potensi bencana yang akan terjadi," kata Idris.
Berkaitan dengan penyebaran Covid-19, warga diminta untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19 saat berkegiatan.
"Dalam melakukan perjalanan liburan, perayaan tahun baru, dan aktivitas yang melibatkan komunitas dalam jumlah besar agar tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 " ujar Idris.
Baca juga: Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Dinsos Kota Tangerang Siapkan Tagana dan Logistik
Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah diprediksi diguyur hujan lebat hingga cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan. BMKG memperkirakan, hujan lebat dan cuaca ekstrem tersebut terjadi hingga 2 Januari 2023.
Setidaknya, ada sembilan wilayah yang diperkirakan terdampak, mayoritas di Pulau Jawa, yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut perkiraan BMKG, cuaca ekstrem di Indonesia baru mereda pada 5 Januari 2023.
BMKG menjelaskan, peningkatan curah hujan beberapa hari ke depan disebabkan karena dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.
Fenomena ini sudah diprediksi BMKG sejak 21 Desember 2022. Akan tetapi, kali ini, ada satu fenomena tambahan yang mengakibatkan curah hujan semakin meningkat, yaitu Monsun Asia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.