Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman Tak Melaut sejak Pertengahan Desember

Kompas.com - 03/01/2023, 20:54 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara tak bisa mencari hasil tangkapan laut lantaran ombak tinggi dan cuaca yang buruk sejak Desember 2022.

Salah satu nelayan kapal motor (KM) Jaya Utama 18 bernama Sabar (38) mengaku sudah tak melaut sejak 13 Desember 2022.

Dalam kurun waktu tersebut, dia hanya beraktivitas di dalam kapal yang bersandar di Pelabuhan Nizam Zachman.

"Jadi ini kondisinya agak mending mulai sekitar 4-5 hari yang lalu ini sudah lebih baik," ucap Sabar saat ditemui Kompas.com di Pelabuhan Nizam Zachman, Selasa (2/1/2023) sore.

Baca juga: Tak Melaut karena Cuaca Buruk, Nelayan: Kalau Beroperasi, Cuma Habiskan Bahan Bakar Saja...

"Kalau cuaca di sini lebih baik, cuma enggak tahu kalau di tengah laut belum dapat informasi lagi dari BMKG juga," sambung dia.

Sabar yang sehari-hari mencari ikan tongkol di Laut Jawa bagian Selatan mengatakan, saat cuaca buruk biasanya anak buah kapal memperbaiki kapal. Mereka mengecat, mengelas, dan memeriksa mesin kapal sebelum kembali berlayar ke laut lepas.

"Memang kalau untuk cuaca begini ya untuk perbaikan lah kerusakan dan segala macam fasilitas kapal. Jadi kalau untuk berlayar di bulan depan ataupun dua bulan ke depan kami enggak ada kendala untuk mencari rezeki, aman-aman aja," imbuh dia.

Sabar bersama para ABK lain pun masih menunggu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkait cuaca di tengah laut. Nantinya, apabila cuaca dinilai laik maka pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bakal memberikan izin pelayaran kepada kapal-kapal di sana.

Baca juga: Nelayan yang Beraktivitas di Laut Jakarta Jadi Kendala Pembangunan Tanggul Pantai

"Kalau melihat informasi dari BMKG. Kami enggak bisa sembarangan, ini kan kapal ada izinnya jadi yang bikin izin itu dari Kesyahbandaran, kami enggak ilegal semuanya resmi," ucap Sabar.

 

Potensi cuaca ekstrem hingga 5 Januari 2023

BMKG memprediksi mulai 3-5 Januari 2023 sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, ex-siklon tropis Ellie terpantau di Australia bagian barat, memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 997 mb.

Sistem ini menginduksi kecepatan angin di atas 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara dan di Australia bagian barat.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Laut Sulu dan Samudera Hindia Barat Aceh.

Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, dari Pesisir selatan Banten hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tengah, dari Selat Makassar hingga Teluk Bone, serta daerah konfluensi di Laut Jawa, NusaTenggara, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, sepanjang daerah low level jet, serta di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," jelas Guswanto dalam keterangannya, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com