Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 08:27 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Malika, bocah perempuan berusia enam tahun yang diculik seorang pria bernama Iwan Sumarno (43) di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, akhirnya ditemukan.

Korban yang dilaporkan hilang sejak 7 Desember 2022 itu ditemukan bersama pelaku di perbatasan wilayah Ciledug, Tangerang, dengan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (2/1/2023) malam.

"Semalam kami temukan terduga pelaku bersama korban (yang berada) di atas gerobak," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat ditemui, Rabu (3/1/2023).

Baca juga: Polisi: Malika Ditemukan di Atas Gerobak Memulung bersama Pelaku di Ciledug

Setelah melakukan pemeriksaan awal di lokasi penemuan, penyidik kemudian membawa Malika ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pengecekan kondisi kesehatan.

Sedangkan pelaku langsung dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan lebih lanjut atas tindakannya yang membawa kabur Malika.

Berpakaian lusuh, wajah letih dan tertekan

Komarudin menceritakan, Malika ditemukan dalam kondisi sangat letih. Raut wajah bocah perempuan itu pun tampak tertekan.

Malika, saat ditemukan di kawasan Ciledug-Pondok Aren, mengenakan pakaian yang sama dengan baju ketika dia diajak pergi Iwan pada 7 Desember 2022.

"Jadi dalam kondisi yang bajunya cukup lusuh, kemudian ya mohon maaf ya, mengenaskan. Mungkin pola makan, pola tidurnya yang tidak teratur," kata Komarudin.

Baca juga: Akibat Kasus Penculikan, Orang Tua Malika Alami Trauma dan Dapatkan Pendampingan

Mantan Kapolres Metro Tangerang Kota itu menduga bahwa Malika terlihat tertekan karena tak terbiasa dengan pola hidup Iwan yang tidak memiliki tempat tinggal.

Kondisi itu, membuat Malika harus ikut tidur di emperan jalan bersama gerobak untuk memulung milik pelaku. Korban pun harus memakan makanan seadanya yang disediakan pelaku, selama hampir satu bulan diculik.

"Kami temukan ya kondisi sebagaimana kondisi seorang anak yang mungkin tidak terbiasa dengan pola hidup seperti itu. Iya tertekan," ungkap Komarudin.

Kekerasan fisik dan memulung

Adapun sampai saat ini, Malika masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sini, korban menjalani observasi sekaligus perawatan setelah 26 hari diculik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan bahwa dari hasil visum dan keterangan Malika, diketahui bahwa korban mendapatkan kekerasan dari pelaku.

"Berupa sentilan terhadap bibir ananda Malika dan kekerasan diperkirakan tendangan di pinggang. Ini diperkirakan, masih kami gali," kata Zulpan.

Selain itu, kata Zulpan, hasil visum tersebut juga memastikannya bahwa tidak ditemukan bekas kekerasan seksual yang dialami Malika.

Baca juga: Pusdokkes Polri: Malika Juga Mengaku Dipukul Penculiknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com