JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki perempuan yang menjadi korban mutilasi di sebuah rumah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berhasil terpecahkan.
Korban yang dimutilasi oleh M Ecky Listhiantho (34) diketahui bernama Angela Hindriati Wahyuningsih, yang mana dia adalah seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019 silam.
"Iya betul (Angela korban mutilasi)," kata kakak Angela, Turyono Wahadi kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).
Untuk memastikan korban mutilasi adalah Angela, terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian, berikut di antaranya.
Baca juga: Polisi Duga Korban Mutilasi di Bekasi adalah Angela, Perempuan yang Hilang sejak 2019
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati melakukan identifikasi terhadap jenazah korban mutilasi yang diduga Angela.
Proses identifikasi itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).
"Kami identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik, dan medik," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto, dilansir dari Antara, Rabu (4/1/2023).
Adapun DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam, dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik yang menggunakan data medis.
Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.
Guna memastikan korban mutilasi adalah Angela, pihak kepolisian membongkar salah satu makam yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023) siang.
Proses pembongkaran makam itu dilakukan secara tertutup dengan kain berwarna putih yang diikat pada tiang-tiang tenda.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam di TPU Kampung Kandang, Diduga Terkait Kasus Mutilasi di Bekasi
Makam yang dibongkar itu diketahui merupakan makam Anna Laksita Leialoha, anak dari Angela.
Turyono mengatakan bahwa makam keponakannya dibongkar atas permintaan polisi yang ingin mencocokan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
"Iya pembongkaran makam (permintaan polisi) untuk cek DNA. Katanya masih beberapa persen gitu," kata Turyono.
Baca juga: Korban Mutilasi di Bekasi Diduga Bernama Angela, Makam Anaknya Dibongkar untuk Tes DNA
Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa penyidik tengah memastikan identitas korban mutilasi.
"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," kata Hengki.
"Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati hatian," sambung Hengki.
Angela, kata Turyono, telah menghilang sejak Mei 2019 lalu dan tak pernah mengabari keluarga sampai akhirnya ia dikabarkan menjadi korban mutilasi.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Angela Hindriati, Wanita yang Diduga Jadi Korban Mutilasi di Bekasi
Jauh sebelumnya, Turyono menyatakan bahwa adiknya hilang kontak dengan pihak keluarga dan rekan kerjanya pada Senin (24/6/2019) di Bandung.
Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya. Angela Hindriati bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.
"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri. Tanggal 21 Juni 2019 adik saya masih ke Superindo Ciputat, kemudian keesokan harinya tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan lanjut ke Cibinong. Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi, Senin (29/7/2019), dilansir dari TribunJabar.
Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.
Baca juga: Mengelak saat Ditangkap, Ecky Pelaku Mutilasi di Bekasi Sempat Sumpah Al-Quran
Dalam percakapan di grup Whatsapp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kemudian tidak ada lagi kabar darinya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus penemuan mayat perempuan korban mutilasi yang disimpan di dalam kontainer plastik di sebuah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.
Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan yang bernama M Ecky Listiantho (34) itu ada di indekos di Tambun, Bekasi.
Baca juga: Ketua RT Rumah Ecky Pelaku Mutilasi: Saya Baru Tahu Dia Hilang dari Medsos
Polisi kemudian mendatangi indekos Ecky pada Kamis (29/12/2022), sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
"Pada saat kami cari di lokasi itu, kami mengajak pemilik kos ke dalam. Ternyata di dalam kami menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," ujar Hengki.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina, Larissa Huda).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.