Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Mutilasi Angela dan Pencarian Petunjuk dari Makam Anaknya

Kompas.com - 06/01/2023, 05:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki perempuan yang menjadi korban mutilasi di sebuah rumah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berhasil terpecahkan.

Korban yang dimutilasi oleh M Ecky Listhiantho (34) diketahui bernama Angela Hindriati Wahyuningsih, yang mana dia adalah seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019 silam.

"Iya betul (Angela korban mutilasi)," kata kakak Angela, Turyono Wahadi kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Untuk memastikan korban mutilasi adalah Angela, terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian, berikut di antaranya.

Baca juga: Polisi Duga Korban Mutilasi di Bekasi adalah Angela, Perempuan yang Hilang sejak 2019

RS Polri periksa DNA hingga gigi korban mutilasi

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati melakukan identifikasi terhadap jenazah korban mutilasi yang diduga Angela.

Proses identifikasi itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).

"Kami identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik, dan medik," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto, dilansir dari Antara, Rabu (4/1/2023).

Adapun DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam, dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik yang menggunakan data medis.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Tambun, RS Polri Periksa DNA hingga Gigi untuk Identifikasi Perempuan dalam Kontrakan Ecky

Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.

Polisi bongkar makam di TPU Kampung Kandang

Guna memastikan korban mutilasi adalah Angela, pihak kepolisian membongkar salah satu makam yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023) siang.

Proses pembongkaran makam itu dilakukan secara tertutup dengan kain berwarna putih yang diikat pada tiang-tiang tenda.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam di TPU Kampung Kandang, Diduga Terkait Kasus Mutilasi di Bekasi

Makam yang dibongkar itu diketahui merupakan makam Anna Laksita Leialoha, anak dari Angela.

Makam Anak Angela dibongkar untuk tes DNA

Turyono mengatakan bahwa makam keponakannya dibongkar atas permintaan polisi yang ingin mencocokan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

"Iya pembongkaran makam (permintaan polisi) untuk cek DNA. Katanya masih beberapa persen gitu," kata Turyono.

Baca juga: Korban Mutilasi di Bekasi Diduga Bernama Angela, Makam Anaknya Dibongkar untuk Tes DNA

Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa penyidik tengah memastikan identitas korban mutilasi.

"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," kata Hengki.

"Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati hatian," sambung Hengki.

Kronologi hilangnya Angela Hindriati

Angela, kata Turyono, telah menghilang sejak Mei 2019 lalu dan tak pernah mengabari keluarga sampai akhirnya ia dikabarkan menjadi korban mutilasi.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Angela Hindriati, Wanita yang Diduga Jadi Korban Mutilasi di Bekasi

Jauh sebelumnya, Turyono menyatakan bahwa adiknya hilang kontak dengan pihak keluarga dan rekan kerjanya pada Senin (24/6/2019) di Bandung.

Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya. Angela Hindriati bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.

"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri. Tanggal 21 Juni 2019 adik saya masih ke Superindo Ciputat, kemudian keesokan harinya tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan lanjut ke Cibinong. Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi, Senin (29/7/2019), dilansir dari TribunJabar.

Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.

Baca juga: Mengelak saat Ditangkap, Ecky Pelaku Mutilasi di Bekasi Sempat Sumpah Al-Quran

Dalam percakapan di grup Whatsapp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kemudian tidak ada lagi kabar darinya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus penemuan mayat perempuan korban mutilasi yang disimpan di dalam kontainer plastik di sebuah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.

Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan yang bernama M Ecky Listiantho (34) itu ada di indekos di Tambun, Bekasi.

Baca juga: Ketua RT Rumah Ecky Pelaku Mutilasi: Saya Baru Tahu Dia Hilang dari Medsos

Polisi kemudian mendatangi indekos Ecky pada Kamis (29/12/2022), sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.

"Pada saat kami cari di lokasi itu, kami mengajak pemilik kos ke dalam. Ternyata di dalam kami menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," ujar Hengki.

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina, Larissa Huda).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com