Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Fakta Kasus Mutilasi Angela, Tega Dibunuh karena Ecky Tak Ingin Menikahinya

Kompas.com - 08/01/2023, 10:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu kabar yang tengah naik daun belakangan ini adalah kasus mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih (54) yang dilakukan oleh M Ecky Listiantho (34).

Sebab, kasus ini bermula ketika Ecky dikabarkan menghilang setelah sebelumnya pamit untuk pergi ke bank.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, terkuak fakta bahwa ia telah memutilasi Angela dan menyembunyikan jasad korban di kontrakan kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Selain awalan kasus yang bermula dari Ecky dikabarkan hilang, ada beragam fakta kasus mutilasi Angela. Berikut Kompas.com rangkum, Minggu (8/1/2023).

1. Pria yang dilaporkan hilang ternyata tersangka kasus mutilasi

Ecky sebelumnya dilaporkan tiba-tiba hilang karena tidak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022) usai pamit untuk pergi ke bank.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya sempat menindaklanjuti laporan orang hilang dari Polsek Bantar Gebang.

“Selanjutnya anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik,” kata Zulpan dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Setahun Lebih Simpan Jasad Angela, Ecky Gunakan Bubuk Kopi untuk Tutupi Bau Busuk di Kontrakannya

Penyidik menelusuri ke salah satu rumah kontrakan di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (29/12/2022).

Ecky pun ditemukan. Namun, saat rumahnya digeledah, penyidik menemukan jasad perempuan tanpa identitas dibungkus plastik di dalam boks kontainer.

“Langsung kami mengamankan tersangka. Ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan,” kata Zulpan.

Ketua RT 01 RW 02 Desa Lambangsari, Alfian, mengungkapkan bahwa warga turut membantu polisi mengamankan Ecky pada Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Polisi: Ecky Pacaran dengan Angela Karena Suka Wanita Berusia Lebih Tua

Ini bermula ketika warga melihat satu unit mobil mencurigakan yang berjalan mundur setelah sebelumnya mengarah ke kontrakan.

“Itu mobil pas sampai gang mau mundur lagi. Warga curiga, terus kata saya kejar itu mobil, kami kan enggak tahu awalnya siapa yang ada di dalam itu,” tutur Alfian, Selasa (3/1/2023).

Saat berhasil menghentikan mobil, warga mendapati bahwa mobil dikendarai pelaku dan ditumpangi seorang wanita yang duduk di sebelahnya.

Karena secara kebetulan polisi menemukan potongan tubuh di kontrakan Ecky, warga pun membawan Ecky dan teman perempuannya untuk diinterogasi dan akhirnya diamankan.

2. Mayat dimutilasi dan berbelatung

Mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan terbungkus kantong plastik hitam di dalam dua boks kontainer yang ditaruh di kamar mandi.

Seorang saksi bernama Dian Ardiansyah mengatakan, Jumat (30/12/2022), kondisi mayat diduga sudah dalam kondisi terpotong, hancur, dan berbelatung.

3. Korban mutilasi bernama Angela, hilang sejak 2019

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya menduga jasad korban mutilasi tersebut adalah Angela Hindriati Wahyuningsih, perempuan yang dilaporkan hilang sejak pertengahan 2019.

Hengki menuturkan, pihaknya akan melakukan pembongkaran makam anak Angela, Anna Laksita Leialoha, di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pembongkaran dilakukan untuk mencocokkan DNA anak Angela dengan jasa korban mutilasi.

Baca juga: Angela Korban Mutilasi Ecky Tinggal di Apartemen Kalibata City Sejak Dilaporkan Hilang 2019

“Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero biomolekuler untuk memastikan identitas mayat,” tutur dia, Kamis (5/1/2023).

“Kalau identitas mayat sudah firm maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif,” sambung Hengki.

Seiring berjalannya waktu, Polda Metro Jaya memastikan bahwa jasad korban mutilasi di Tambun memang benar Angela.

Baca juga: Ecky Tega Bunuh Angela Agar Hubungan Gelapnya Tak Diketahui Istri

Hal ini disampaikan saat menjelaskan hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri.

“Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun,” ujar Hengki.

4. Keluarga Angela sempat menemui Ecky

Kakak Angela, Turyono Wahadi, mengatakan bahwa Angela menghilang sejak 24 Juni 2019.

Pada Juni 2019, keluarga Angela sempat menemui Ecky di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, dalam proses pencarian Angela.

“Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang,” kata Turyono, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Mantan Pacar Bongkar Kepribadian Ecky: Manipulatif dan Suka Pinjam Uang

Keluarga menemui Ecky usai mendapatkan informasi dari teman Angela yang saat itu sama-sama bekerja di salah satu supermarket. Temannya menyebutkan, Angela sedang dekat dengan Ecky.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com