Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Sampah Berjejer di Tengah Jalan Ciledug: Ganggu Pemandangan

Kompas.com - 10/01/2023, 14:28 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Keberadaan tumpukan sampah yang berjajar di tengah jalan raya di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, membuat masyarakat terganggu.

Meskipun persoalan sampah berjajar di tengah jalan raya ini sudah menjadi pemandangan biasa bagi sebagian masyarakat, tetapi tidak sedikit pula di antara mereka mengeluhkan kondisi itu.

Seperti yang diungkapkan oleh Suryoto (65), seorang pedagang minuman kaki lima di sekitar Jalan Hos Cokroaminoto.

Suryoto menceritakan, sampah berjajar di tengah jalan merupakan pemandangan yang biasa bagi dirinya yang berjualan tepat di sebrang SPBU Hos Cokroaminoto tersebut.

Menurut Suryoto, di sepanjang jalan perbatasan antara Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang itu, memang ada titik-titik lokasi yang bisa terlihat sampah di tengah jalan raya.

“Sebenarnya ini (sampah berjajar di tengah jalan raya Hos Cokroaminoto) menganggu ya, tapi ini biasa, udah dari dulu, ini aja enggak termasuk banyak ini, sedikit (sampahnya),” ujar Suryoto kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Petugas Jaga Posko Pantau Pulang, Sampah Nongol Lagi di Tengah Jalan Ciledug

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Senin (2/1/2023) dan Senin (9/1/2023) malam, sepanjang jalan Hos Cokroaminoto tersebut memang terlihat tumpukan sampah di tengah jalan raya.

Memang sampah-sampah itu tidak bertumpuk seperti gunungan sampah, tetapi hanya berderet rapi di atas pembatas antar-arah jalur jalan raya tersebut.

Di beberapa titik, terlihat hanya ada sekitar 2-3 sampah dalam kantong plastik besar saja.

Ada pula titik lain yang dipenuhi sampah terbungkus dalam karung besar berwarna putih, dan beberapa titik lainnya terlihat deretan sampah yang bervariasi dengan jumlah cukup banyak.

Salah satu titik yang cukup banyak sampahnya adalah di depan SPBU Hos Cokroaminoto tersebut.

Meskipun sampah yang berjajar itu akan dibersihkan saat pagi hari oleh petugas kebersihan kota, tetapi kondisinya saat malam hari cukup menganggu masyarakat.

Suryoto yang tiap hari berjualan di jalan itu pun mengaku hanya pasrah saat melihat ada warga buang sampah di hadapannya.

“Ya saya sih nggak bisa melarang, mengizinkan juga gak bisa juga (masyarakat membuang sampah di tengah jalan raya itu),” ucap dia.

Baca juga: Warganya Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Camat Pondok Aren Keluarkan Surat Edaran

Tidak hanya Suryoto, Agus (38) warga Sudimara Barat yang sering melintas jalan Hos Cokroaminoto tersebut, juga mengaku terganggu dengan pemandangan sampah berjajar di tengah jalan raya itu.

Menurut Agus, tumpukan sampah di tengah jalan raya itu membuat Kota Tangerang terlihat kotor bahkan di malam hari.

“Iya jadi kayak kotor aja ini kota, apalagi malam hari juga kan ya,” ujar Agus yang baru akan pulang dari membeli es sekoteng milik Suryoto, Senin.

Meski tidak bisa berkomentar banyak, Agus menyanyangkan tindakan masyarakat yang membuang sampah sembarangan di tengah jalan raya itu.

Namun, ia juga meminta agar pemerintah membuatkan tempat pembuangan sampah (TPS) lebih banyak lagi supaya masyarakat tidak bisa membuang sampah di tengah jalan itu.

“Ya ini mengganggu ya, tapi semoga pemerintah bikin lagi TPS, entah di sebelah mana, biar warga gak buang sampah di sini (tengah jalan raya) lagi,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com