Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang dan Tangsel Diminta Belajar dari Jakarta dan Bekasi Soal Kelola Sampah di Perbatasan

Kompas.com - 11/01/2023, 08:28 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Tangerang Selatan diminta belajar untuk mengelola sampah di daerah perbatasan dari DKI Jakarta dan Bekasi.

Hal ini disampaikan oleh Pengkampanye Urban Berkeadilan Wahana Lingkungan Hidup Abdul Ghofar menanggapi persoalan sampah yang berjajar di tengah jalan raya daerah Ciledug, Kota Tangerang.

“Dalam beberapa pengalaman, beberapa daerah memiliki kerja sama yang baik dalam pengelolaan sampah lintas daerah seperti DKI Jakarta dan Bekasi, bisa belajar dari situ,” ujar Ghofar kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Jangan Hanya Sita KTP, Pembuang Sampah di Tengah Jalan Ciledug Harus Didenda agar Jera

Menurut Ghofar, ada banyak yang bisa dilakukan bersama antar kedua wilayah tersebut untuk mengatasi sampah-sampah yang dibuang sembarangan di daerah perbatasan ini.

Di antaranya seperti pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) bersama, serta lain sebagainya.

“Menurut kami begitu, bisa patungan pembiayaan, kontribusi penyediaan armada, pembangunan TPS, TPA bersama dan lainnya,” ujar Ghofar.

Salah satu contoh pengelolaan sampah lintas daerah di DKI Jakarta dan Bekasi yakni yang diberlakukan di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang.

Baca juga: Sudah Dijaga Belasan Petugas, Pencegahan Sampah di Tengah Jalan Ciledug Masih Saja Kecolongan

Dalam pengolahan sampah lintas Bantargebang, pemerintah DKI Jakarta dan Bekasi memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) unit kerjanya masing-masing.

Menurut Ghofar, persoalan sampah di kawasan lintas daerah itu memang cukup pelik, tetapi bukan berarti harus lempar tanggung jawab.

Pencarian solusi atas persoalan tidak membuang sampah sembarangan di kawasan perbatasan daerah itu bisa dilakukan dengan diskusi bersama seluruh pihak yang berwenang terkait persoalan itu.

“Harus dibicarakan antar-pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik, bukan saling melempar tanggungjawab,” tambah dia.

Baca juga: Warga Keluhkan Sampah Berjejer di Tengah Jalan Ciledug: Ganggu Pemandangan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tumpukan sampah itu ditemukan di Jalan Hos Cokro Aminoto, Kecamatan Ciledug, tepatnya di depan SPBU Pertamina dan Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Menurut Ghofar, pengelolaan sampah harus menjadi perhatian semua pengurus daerah.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai instansi terkait, termasuk dengan pemerintah daerah lain.

"Sudah seharusnya masing-masing pihak bekerja sama untuk mengatasinya, bukan malah melempar tanggung jawab dengan berbagai alasan administratif," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com