Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Deretan Sampah di Tengah Jalan Ciledug Ganggu Lingkungan tapi Jadi Sumber Penghasilan Pemulung...

Kompas.com - 12/01/2023, 05:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Dulu waktu ramai enak di sini, ngumpulin sampahnya enggak sampai jalan jauh ke CBD Ciledug Mall, jadi sampai pagi sekitar jam 06.00-07.00 pagi bisa di sini aja," ucap dia.

Baca juga: Warga Keluhkan Sampah Berjejer di Tengah Jalan Ciledug: Ganggu Pemandangan

Adapun Titi dan suaminya tinggal tidak jauh di daerah belakang SPBU Pertamina HOS Cokroaminoto.

Mereka tinggal di mes pemilik gerobak sekaligus pengepul barang-barang bekas itu.

Sampah-sampah yang mereka kumpulkan itu akan ditimbang setiap dua minggu dan dibayar dengan uang oleh pengepul.

"Alhamdulillah kadang dua minggu dapat Rp 500.000-Rp 700.000 dari bos," ujar ibu dua anak itu.

Anak pertamanya adalah seorang perempuan berusia 26 tahun yang sudah menikah.

Sementara itu, anak keduanya masih duduk di bangku SMP di Indramayu, Jawa Barat. Karena itu, uang tersebut digunakan untuk membiayai hidup anak laki-lakinya tersebut serta mencukupi kebutuhan sehari-hari Titi dan suaminya di Tangerang.

Baca juga: Bandelnya Pembuang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Kembali Kotori Jalanan Saat Pengawas Pulang

Titi menyebutkan, selain sampah-sampah bekas yang masih bernilai rupiah, dia juga sering menerima pakaian dan perabotan bekas dari orang-orang yang akan membuang sampah di lokasi itu.

Semua perabotan dan pakaian bekas yang didapatkan itu biasa dia gunakan sendiri, tetapi banyak juga yang diberikan kepada tetangga yang membutuhkan.

Selain Titi dan suaminya, ada pula Yahya (43) yang sering mengumpulkan sampah bekas di Jalan HOS Cokroaminoto.

Yahya mengatakan, ia sehari-hari memang sering datang ke sana untuk mengumpulkan botol bekas, kardus, botol plastik, dan berbagai barang bekas berharga lainnya.

"Memang yang buang sampah di sini cukup banyak, tapi kebanyakan sih sampah para pedagang. Saya cuma ambil botol bekas," ujar Yahya.

Baca juga: Petugas Jaga Posko Pantau Pulang, Sampah Nongol Lagi di Tengah Jalan Ciledug

Tidak hanya mengambil barang bekas yang bisa dijual, Yahya juga merapikan sampah-sampah yang bercecer di jalan tersebut.

“Saya ngerapiin juga (sampah berjejer itu), karena kan emang dari petugas kebersihan biasanya mengangkut sampah di sini setiap pagi, kalau sampahnya berceceran, nanti saya yang dimarahi karena disangkanya saya yang berantakin,” ujar Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com