BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi kini tengah menindaklanjuti temuan empat bocah di Kota Bekasi yang keracunan chiki ngebul.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian keracunan itu ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
"Terinvestigasi, ada empat anak yang mengonsumsi di periode yang sama. Tiga orang tidak bergejala, sedangkan satu bergejala dan telah dirujuk ke RS Haji Jakarta Timur untuk dioperasi," kata Tanti dikutip dari keterangannya, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Buntut Munculnya Korban Keracunan, Pemkot Bekasi Larang Penjualan Chiki Ngebul
Tanti berujar, kasus itu ditangani berdasarkan penyelidikan epidemologi dan memastikan bahwa korban memang keracunan jajanan berkandungan nitrogen cair tersebut.
"Kasus ini telah mendapat penanganan dengan diagnosis akhir peritonitis umum yang disebabkan perforasi gaster dengan tindak laparatomy explorasi dan repair gaster," ujar Tanti.
Peronitis merupakan peradangan yang terjadi di dinding bagian dalam perut yang berfungsi untuk melindungi organ yang berada di dalam perut.
Baca juga: Keracunan Chiki Ngebul, Bocah di Bekasi Alami Kebocoran Lambung Sebesar 2 Cm
Selain itu, dari hasil penelusuran Dinkes Kota Bekasi, ditemukan kerusakan dan robeknya lambung bagian atas yang disebabkan oleh tekanan udara pada lambung.
Kerusakan itu terbentuk oleh gas nitrogen. Selain itu, dalam proses operasi juga ditemukan remahan chiki dalam lambung sang anak.
"Hingga kini, proses sampling dan pemeriksaan pangan terhadap chiki ngebul juga masih terus berproses untuk mengetahui kandungan chiki ngebul," jelas Tanti.
Sebelumnya, diberitakan Kompas TV, Jumat (6/1/2023), sebanyak 28 anak dengan rincian 24 anak di Tasikmalaya dan empat anak di Bekasi mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul.
Baca juga: 28 Anak di Jawa Barat Keracunan Chiki Ngebul, Dinkes Kabupaten Bekasi Terbitkan Surat Edaran Darurat
Chiki ngebul atau ice smoke merupakan jajanan yang dicampur dengan nitrogen cair, sehingga memunculkan efek asap dan dingin pada makanan.
Dari 28 orang tersebut, delapan orang bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan dua orang dirujuk ke RS SMC dan RS Haji.
Kejadian keracunan tersebar di dua wilayah, yaitu di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi.
Di Kabupaten Tasikmalaya, ada 24 orang anak keracunan. Rinciannya, tujuh orang dinyatakan bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan satu orang dirujuk ke RS SMC.
Baca juga: Baru Terjadi di Beberapa Wilayah, Kasus Keracunan Chiki Ngebul Tak Ditetapkan Jadi KLB
Sementara di Kota Bekasi, ada empat orang korban, satu orang bergejala dan tiga orang tanpa gejala.
Rata-rata mereka yang keracunan seusai memakan chiki ngebul berusia 4-13 tahun. Hampir semua yang keracunan adalah mereka yang duduk di bangku sekolah TK hingga SMP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.