Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Warung Kecil Tak Bisa Jual Elpiji 3 Kg, Pedagang di Tangsel: Membingungkan Warga!

Kompas.com - 16/01/2023, 11:26 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rencana uji coba pembelian elpiji 3 kg wajib menggunakan KTP mulai 2023, menuai pro dan kontra dari warga di Tangsel.

Terlebih lagi, rencananya warung kecil juga tidak bisa lagi menjual elpiji 3 kg. Elpiji bersubsidi itu nantinya hanya bisa dibeli di subpenyalur resmi, yakni agen atau pangkalan elpiji.

Beberapa pemilik warung kecil di Tangsel pun menolak kebijakan tersebut. Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Suka Bakti, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, bernama Madin (58).

Madin menilai, kebijakan itu hanya akan membuat bingung warga yang hendak membeli elpiji 3 kg karena harus mencari pangkalan resmi terlebih dahulu.

Baca juga: Curhat Warga Tangsel Soal Warung Tak Bisa Jual Elpiji 3 Kg: Ribet!

"Enggak setuju, karena membingungkan warga, nyari-nyari pangkalan bingung. Enggak semua orang tahu di mana lokasi pangkalan. Enggak semua orang punya motor dan bisa bawa motor," ujar Madin saat ditemui, Senin (16/1/2023).

Menurut dia, pemerintah seharusnya mempermudah warganya, bukan malah mempersulit.

Sebab, dengan kebijakan itu, pada akhirnya nanti yang bisa menjual elpiji hanya pangkalan resmi.

"Cuma orang mampu yang bisa punya pangkalan, orang kecil (punya) warung enggak bisa. Orang warung mah 12 elpiji juga sudah bisa dagang, modalnya kecil. Kalau pangkalan kan tertentu," jelas Madin.

Madin berharap, ke depannya pedagang kecil seperti dirinya masih bisa berjualan elpiji 3 kg.

Baca juga: Soal Warung Tak Bisa Jual Elpiji 3 Kg, Agen: Nanti Pembeli Antre Panjang, apalagi Wajib Pakai KTP

"Lagi jauh (pangkalan), (kalau) warung kecil kan di mana saja ada. Harusnya di warung-warung tetap ada, enggak bisa dihilangkan. Makan waktu, tenaga. Orang kecil seolah enggak boleh dagang kalau ada di pangkalan doang," lanjut dia.

Pedagang sembako lainnya bernama Nurma (60) juga mengaku tidak setuju jika penyaluran elpiji 3 kg di warung-warung kecil dilarang.

Menurut Nurma, penjualan elpiji 3 kg di warungnya dapat melengkapi kebutuhan sehari-hari warga selain beras dan telur.

"Kalau misalkan ini kan sambilan, biar lengkap. Dari saya awal nge-warung jual gas, ada beras, telur, supaya lengkap," kata Nurma.

Ia mengaku berkeberatan jika warung kecil tidak bisa menjual elpiji 3 kg lagi nantinya.

Selain mengurangi jenis barang dagangannya, kebijakan itu nantinya akan memengaruhi penghasilan dari penjualan warung milik Nurma.

Baca juga: Ciputat Jadi Wilayah Uji Coba Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP, Agen Ini Malah Belum Tahu Infonya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com