"Bukti-bukti permulaan yang ada enggak di-eksplore," ucap dia.
Pihak keluarga mencurigai ada banyak kejanggalan dan beberapa bukti yang telah ditemukan sejak awal kasus ini ditetapkan sebagai tindakan pembunuhan.
Sementara itu, menurut Mardoto, tidak semua bukti-bukti ditelusuri dengan baik dan penanganannya juga terkesan lambat.
Baca juga: Hampir 8 Tahun Pembunuhan Anaknya Tak Terungkap, Ayah Akseyna Sebut Polisi Lamban
"Kesannya (penanganan kasus Akseyna selama ini) lamban," ujar Mardoto.
Mardoto meminta pihak kepolisian menyelidiki satu orang yang sejak awal dicurigai terkait kasus pembunuhan anaknya.
"Iya, ada satu orang yang patut didalami (penyelidikannya)," ujarnya.
Mardoto menjelaskan, orang yang dicurigai dan harus ditelusuri lebih lanjut adalah orang yang dengan mudah keluar masuk ke kamar kos Akseyna.
"Orang yang keluar masuk kamar kos Ace (panggilan Akseyna). Saat masih kategori belum Mr X, saat telah ditemukan (jenazah Ace), dan saat sudah teridentifikasi," jelas dia.
Orang yang dimaksud juga kerap menginap di kamar Ace setelah Ace ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Kapolres Depok yang Baru Janji Tuntaskan Misteri Kematian Akseyna, Ayah: Jangan Sekadar Lip Service
Orang itu disebut terindikasi berkomunikasi dengan dosen tertentu pada malam hari dan mereka memiliki peran akan keberadaan surat wasiat yang ditemukan di kamar kos Akseyna.
Lebih lanjut, Mardoto mengatakan, orang yang dicurigai itu pernah menyebut jaket tertentu yang tidak ada di lemari Akseyna.
"Padahal saya belum ke Jakarta (mengambil barang-barang Ace)," kata Mardoto.
"Yang bersangkutan juga menguasai HP Ace kala on pertama setelah enggak aktif sekitar tanggal kematian Ace," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.