Tindakan polisi mengamankan lima orang yang terlibat di dalam aksi perploncoan itu pun disebut hanya sebatas respons polisi terhadap informasi yang diterima dari media sosial.
"Apa yang kami lakukan kemarin itu adalah respons terhadap berita viral, bukan laporan polisi. Itu tindak lanjut yang kami lakukan atas informasi yang diterima Bapak Kapolres," kata Nazirwan.
Polisi mencegah hal yang lebih parah terjadi di dalam perploncoan tersebut sehingga kelima orang yang diamankan hanya dimintai keterangan.
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akui Alumni Pernah Plonco Siswa Beberapa Tahun Lalu
Kemudian kelimanya yang terdiri dari dua orang alumni dan tiga siswa aktif langsung dipulangkan ke orang tuanya masing-masing.
"Lima orang tersebut untuk sementara wajib lapor sembari menunggu perkembangan berikutnya," lanjut dia.
Aksi perploncoan yang dialami oleh pelajar SMAN 6 Jakarta oleh alumni disebut sebagai salah satu tradisi.
Baca juga: Polisi: Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta oleh Alumni Tradisi sejak 2008
Dugaan aksi perpeloncoan itu dilakukan secara turun-temurun ke setiap angkatan sekolah sejak tahun 2008.
"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi," jelas Nazirwan.
"Sejauh informasi yang kita dapat dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini sudah berlangsung dari tahun 2008," sambung Nazirwan.
Dugaan aksi perpeloncoan itu dilakukan secara turun menurun ke setiap angkatan sekolah sejak tahun 2008.
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Dalami Info Anak Muridnya Jadi Korban Perploncoan Alumni
"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, pada Selasa (17/1/2023).
"Sejauh informasi yang kita dapat dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini sudah berlangsung dari tahun 2008," sambung Nazirwan.
Lebih lanjut, Nazirwan mengemukakan bahwa aksi perploncoan itu merupakan adu fisik yang disebut untuk mendapatkan jaket angkatan di SMAN 6 Jakarta itu.
"Dengan konsekuensi begitu jaket tidak didapat, ada di situ aksi aksi yang mungkin kurang pas atau kurang pantas yaitu berupa namanya switch tampar," tutur Nazirwan.
Baca juga: Dua Kali Saksikan Perploncoan Siswa SMAN 6 Jakarta oleh Alumni, Warga: Ada yang Pingsan
Jamal, warga setempat mengaku setidaknya sudah dua kali menyaksikan aksi perploncoan itu.