Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/01/2023, 07:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi di Jakarta.

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi banjir adalah menghadirkan sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).

Adapun sodetan berfungsi mengatur debit air. Dengan adanya sodetan ini, air dari Ciliwung akan dialirkan sebagian ke KBT saat debit air tinggi, sehingga tidak meluap ke permukiman.

Baca juga: Pujian Jokowi untuk Heru Budi, Sukses Bebaskan Lahan untuk Sodetan Kali Ciliwung

Presiden RI Joko Widodo pun meninjau proyek sodetan ini pada Selasa (24/1/2023), didampingi Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Proyek dilanjutkan setelah mangkrak 6 tahun

Dalam peninjauan itu, Jokowi mengungkapkan, proyek sodetan Ciliwung bisa kembali dilanjutkan setelah mangkrak selama enam tahun.

Adapun kendala yang membuat proyek tersebut terhenti adalah pembebasan lahan di titik 3.

Adapun titik 3 proyek sodetan Ciliwung-KBT berlokasi di KBT, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

"(Kendalanya) pembebasan (lahan). Tadi saya sampaikan, saya juga kaget (pembebasan lahan) dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai," ungkap Jokowi.

"Ini kemarin 1,5 bulan telah dibebaskan lahan di sini (titik 3), sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya," sambung dia.

Baca juga: Setelah Mangkrak 6 Tahun, Heru Budi Pastikan Sodetan Ciliwung-KBT Berfungsi Akhir April

Sementara itu, Heru mengatakan bahwa pembebasan lahan hanyalah salah satu kendala dari penyelesaian proyek ini.

Meski begitu, Heru tidak menampik bahwa pembebasan lahan memengaruhi pembangunan sodetan Ciliwung-KBT.

"Karena kalau dari sini difungsikan inlet (titik masuknya air) sampai dengan outlet (tempat keluarnya air), airnya cukup deras dan besar. Sehingga kalau tidak bisa dilebarkan di sini, ya tentunya menghambat juga kan?" kata Heru dalam kesempatan yang sama.

Ditargetkan rampung April 2023

Jokowi menuturkan, proyek yang sudah berjalan kembali ini diprediksi rampung pada April 2023.

"Kami harapkan nanti di April insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun, dan ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta," tutur Jokowi.

Baca juga: Menteri PUPR: Normalisasi dan Sodetan Ciliwung 6 Tahun Enggak Diapa-apain

Sementara itu, Heru berujar, penyambungan pipa di titik 3 proyek sodetan Ciliwung-KBT hampir rampung.

“Penyambungan pipa sudah selesai, tinggal menyambung sekian sentimeter. Tadi sudah dilihat oleh Bapak Presiden," ujar Heru.

Heru melanjutkan, hal tersebut memungkinkan proyek sodetan Ciliwung-KBT rampung dan berfungsi mulai akhir April 2023.

"Di sini nanti perapian untuk pelebaran kali, dan itu sampai dengan bulan April. Insya Allah akhir April bisa semua berfungsi dan tentunya mengurangi banjir di Jakarta," ujar Heru.

Membantu mengurangi banjir

Ketika sudah selesai dan berfungsi, sodetan Ciliwung-KBT disebut akan sangat membantu mengurangi banjir di Ibu Kota.

Sebab, kehadiran sodetan ini dapat mengurangi 33 meter kubik air di Sungai Ciliwung ketika dibuka Siaga 4, dan 63 meter kubik air ketika dibuka Siaga 1.

Baca juga: Sodetan Kali Ciliwung Hampir Rampung, Jokowi: Banyak Lahan Banjir di Jakarta yang Akan Berkurang

Selanjutnya, Jokowi juga berharap untuk mewujudkan Jakarta bebas banjir dengan cara memperhatikan pompa di beberapa sungai serta melanjutkan normalisasi.

"Urusannya tinggal pompa yang ada di sungai-sungai dan juga normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada, (termasuk) Kali Pesanggrahan, Kali Cipinang, dan kali-kali lainnya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir," tutur Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Akan Periksa Belasan Orang Terkait Kasus Baju Impor Bekas, Pedagang Eceran Juga Diselidiki

Polisi Akan Periksa Belasan Orang Terkait Kasus Baju Impor Bekas, Pedagang Eceran Juga Diselidiki

Megapolitan
Pria yang Tusuk Temannya Saat Sedang Sama-sama Mabuk di Tanah Abang Terancam Hukuman Mati

Pria yang Tusuk Temannya Saat Sedang Sama-sama Mabuk di Tanah Abang Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Mobil Toyota Starlet Terbakar di Tol Kebon Jeruk, Api Muncul dari Setir

Mobil Toyota Starlet Terbakar di Tol Kebon Jeruk, Api Muncul dari Setir

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon 2023

Tarif Tol Jakarta-Cirebon 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Mobil Terbakar di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Diduga Akibat Korsleting

Mobil Terbakar di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Pendaftaran Mudik Gratis DKI Jakarta Tutup Sementara, Akan Dibuka Kembali jika Masih Ada Kuota

Pendaftaran Mudik Gratis DKI Jakarta Tutup Sementara, Akan Dibuka Kembali jika Masih Ada Kuota

Megapolitan
Kasus Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak Kedua, Dokter: Bisa-bisa Negara Lain Anggap Kita Semua Pengidap TB

Kasus Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak Kedua, Dokter: Bisa-bisa Negara Lain Anggap Kita Semua Pengidap TB

Megapolitan
Kabur ke Sumatera Selatan, Pria yang Tusuk Temannya Saat Mabuk Buang Senjata ke Laut

Kabur ke Sumatera Selatan, Pria yang Tusuk Temannya Saat Mabuk Buang Senjata ke Laut

Megapolitan
Sang Ibu Tak Sangka Putranya yang Pendiam Tewas dalam Tawuran di Pasar Gili Palmerah

Sang Ibu Tak Sangka Putranya yang Pendiam Tewas dalam Tawuran di Pasar Gili Palmerah

Megapolitan
Air Menyebur dari Aspal Underpass Dewi Sartika, Pengendara:Harus Ekstra Hati-hati Kalau Lewat Sini

Air Menyebur dari Aspal Underpass Dewi Sartika, Pengendara:Harus Ekstra Hati-hati Kalau Lewat Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke