JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tidak hanya menelusuri waktu dan penyebab kematian Siti Fatimah, salah satu tenaga kerja wanita (TKW) korban pembunuhan berantai Wowon dan komplotannya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan penyidik juga akan sekaligus mengidentifikasi ulang identitas dari jenazah yang disebut sebagai Siti itu.
Hal tersebut karena Siti Fatimah dimakamkan oleh keluarga di Garut, Jawa Barat, dengan prosedur penanganan jenazah pasien Covid-19.
Baca juga: Polda Metro: Penipuan Trio Pembunuh Berantai Wowon dkk Mirip MLM
"Jadi kami ambil dari sampel tanah per 30 cm penggalian kita ambil, terus jenazahnya kami bawa untuk diotopsi, sama diambil sampel DNA untuk itu betul enggak itu Siti yang dimakamkan," ujar Panjiyoga saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
Menurut Panjiyoga, pihak keluarga tidak melihat secara langsung jenazah Siti Fatimah sebelum dimakamkan. Pasalnya, jenazah Siti sudah dibalut dengan plastik pelapis dan dimasukan ke peti saat diserahkan kepada keluarga.
Hal tersebut pun menjadi alasan kepolisian ingin mengidentifikasi ulang identitas jenazah yang diduga sebagai Siti Fatimah, sekaligus memastikan waktu dan penyebab kematiannya.
"Jadi pada saat pemakaman tahun 2021, keluarganya tidak melihat jenazah karena saat itu masih pandemi Covid-19. Ketika keluarga menerima jenazah sudah dalam peti dan di-wrapping, enggak boleh dibuka," ungkap Panjiyoga.
Baca juga: Polda Metro Periksa 3 TKW Korban Penipuan oleh Pembunuh Berantai Wowon dkk
Proses identifikasi jenazah Siti Fatimah akan dilakukan dilakukan oleh tim Laboratorium Forensik di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama adik iparnya, M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.