Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI: Nihil Kasus Campak di Jakarta pada 2023

Kompas.com - 26/01/2023, 14:25 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menegaskan, belum ada warga DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif campak sejak awal 2023 hingga Kamis (26/1/2023).

Sementara itu, kasus campak memang sempat meningkat pada akhir 2022.

"Belum ada kasus campak terkonfirmasi laboratorium yang positif di DKI tahun 2023," ungkap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, melalui pesan singkat, Kamis.

Baca juga: Kasus Campak di Jakarta Meningkat Akhir 2022, Fasilitas Kesehatan Diminta Tingkatkan Skrining

Dia menyatakan, tak ada metode khusus dalam proses pencarian kasus campak di DKI.

Menurut Ngabila, puskesmas dan rumah sakit (RS) melaporkan pasien terduga campak ke Dinkes DKI.

Sampel darah dari pasien itu diambil dan diperiksa di laboratorium milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"(Pasien terduga campak) diambil sampel darah untuk diperiksakan ke lab Kemenkes sehingga kami mengetahui apakah campaknya terkonfirmasi laboratorium atau tidak," urai dia.

Baca juga: Rendahnya Imunisasi Bikin Kasus Campak Merebak Lagi

Ngabila menambahkan, terdapat 253 kasus campak di Ibu Kota selama tahun 2022. Jumlah ini lebih tinggi daripada kasus campak di Ibu Kota pada 2021.

Peningkatan jumlah kasus campak itu terjadi karena skrining dan cakupan imunisasi campak rubella menurun selama 2020-2022.

Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19.

"Kasus di DKI Jakarta meningkat jadi 253 kasus tahun 2022 karena surveilans dan cakupan imunisasi campak rubella menurun selama pandemi 2020-2022," tutur Ngabila.

Diberitakan sebelumnya, Ngabila meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan skrining campak kepada warga Jakarta.

Baca juga: Kemenkes: Semua Umur Harus Waspada, Campak Bisa Serang Orang Dewasa

Selain itu, Ngabila meminta para orangtua agar memeriksakan anaknya jika sang anak mengalami demam disertai bintik merah pada kulit atau mata memerah.

Orangtua diminta sang anak ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Warga dan kader dapat melaporkan kasus campak kepada Puskesmas kecamatan terdekat di nomor WhatsApp tiap puskesmas," urai Ngabila, 23 Januari 2023.

Dalam kesempatan itu, Ngabila juga meminta para orangtua agar segera membawa sang anak untuk diimunisasi campak rubella secara lengkap.

Baca juga: Daftar 55 KLB Campak di Indonesia, Tersebar di 12 Provinsi

Imunisasi campak rubella ini tersedia secara gratis.

"(Imunisasi campak) diberikan tiga kali, yakni pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD di sekolah. Prinsip vaksin lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," tegas Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com