Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Wowon dkk Cari Korban Penipuan lewat Istri Dede, Siti, dan Ai Maimunah

Kompas.com - 26/01/2023, 15:43 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebut aksi penipuan bermodus kemampuan supranatural yang dilakukan trio pembunuh berantai Wowon dkk mirip skema bisnis multilevel marketing (MLM).

Para pelaku menjaring para korban yang hendak ditipu setelah lebih dulu diperkenalkan kepada Yeni, istri tersangka M Dede Solehudin (35) yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

"Jadi awalnya itu dari korban Yeni, istri tersangka Dede. Dia ajak temannya. Mereka percaya karena ini suami temannya sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Daftar 11 TKW yang Jadi Korban Penipuan Pembunuh Berantai Wowon dkk: 2 Dibunuh dan 1 Berhasil Lolos dari Maut

Untuk meyakinkan Yeni, kata Trunoyudo, tersangka Wowon Erawan alias Aki (60) mempraktikkan cara menggandakan uang yang telah dimasukkan korban ke dalam amplop.

Untuk melancarkan tipu dayanya, Wowon diam-diam menukar uang di dalam amplop tersebut dengan nominal yang lebih besar. Yeni akhirnya percaya ketika melihat jumlah uang di dalam amplop tersebut bertambah.

"Jadi amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban. Sehingga kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut," kata Trunoyudo.

Baca juga: Polda Metro: Penipuan Trio Pembunuh Berantai Wowon dkk Mirip MLM

Menurut Trunoyudo, Yeni yang teperdaya dengan tipu muslihat Wowon akhirnya mengajak TKW asal Garut, Siti Fatimah, untuk ikut menyetorkan uang agar bisa digandakan.

Setelah itu, Siti kemudian mengajak sejumlah TKW untuk ikut dalam praktik penggandaan uang, yang dijalankan Wowon bersama tersangka Solihin alias Duloh dan juga Dede.

Untuk melancarkan aksi penipuannya, Wowon kembali menunjukkan cara dirinya menggandakan uang di dalam amplop, seperti yang pernah dia lakukan di hadapan Yeni dan Siti.

Baca juga: Hampir Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk, TKW Ini Selamat karena Hujan Deras

"Kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut, dan akhirnya bekerja menjadi TKW dengan gaji bulanan sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 Juta. Dikirimkan rutin per bulan ke Wowon cs," ungkap Trunoyudo.

Namun, Trunoyudo belum dapat menjelaskan secara pasti sejak kapan aksi penipuan itu dilakukan Wowon. Dia hanya menyatakan sudah ada 11 TKW yang menjadi korban, berdasarkan hasil penelusuran penyidik.

Istri keenam Wowon sekaligus korban Ai Maimunah, pun disebut ikut mencari korban untuk praktik penipuan penggadaan uang tersebut.

Dari 11 korban, Trunoyudo menyebut bahwa dua di antaranya ialah Siti Fatimah dan Farida. Mereka berdua tewas dibunuh pada 2021, usai menagih uang hasil penggadaan oleh pelaku.

Berikut daftar TKW korban penipuan Wowon dkk:

1. Yeni
2. Farida (tewas)
3. Siti Fatimah (tewas)
4. Aslem
5. Entin
6. Hamidah
7. Evi
8. Hana
9. Yanti
10. Nene
11. Sulastini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com