Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skywalk Kebayoran Berguncang, Bina Marga DKI Sebut Jembatan Memang Harus Elastis

Kompas.com - 27/01/2023, 19:24 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta memberikan penjelasan berkait guncangan yang terjadi di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/1/2023) siang.

Untuk diketahui, jembatan skywalk itu terguncang selama beberapa saat, tak lama setelah diresmikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui, Skywalk Kebayoran memang sempat terguncang usai diresmikan.

"Memang saat peresmian tadi penuh sekali sehingga ada goyangan yang terasa," tuturnya melalui pesan singkat, Jumat.

Baca juga: Skywalk Kebayoran Lama Berguncang Tak Lama Usai Diresmikan Heru Budi

Menurut dia, jembatan itu memang memiliki sifat yang tidak kaku atau elastis. Meski demikian, Hari mengeklaim jembatan itu tergolong aman.

Di satu sisi, kata Hari, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan menambah kekuatan jembatan itu akibat guncangan yang terjadi Jumat ini.

Penambahan kekuatan bertujuan menambah kenyamanan warga yang menggunakan Skywalk Kebayoran.

Dalam kesempatan itu, ia belum merinci bagaimana Dinas Bina Marga DKI bakal menambah kekuatan jembatan skywalk tersebut.

Baca juga: Skywalk Kebayoran Mendadak Berguncang, Disangka Gempa

"Jembatan tersebut memang didesain tidak kaku dan harus elastis, secara keamanan jembatan tersebut sangat aman," ucapnya.

"Ke depannya, kami akan lakukan penambahan perkuatan untuk menambah kenyamanan dan mengurangi goyangan tersebut," lanjut Hari.

Diberitakan sebelumnya, pantauan Kompas.com sekitar pukul 11.05 WIB, jembatan itu berguncang saat Heru Budi beserta puluhan orang yang terdiri dari petugas, awak media, dan pihak lainnya, menuju ke arah Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Kebayoran.

Sejumlah orang yang sedang melewati jembatan pun panik.

"Eh, jembatannya goyang, jembatannya goyang," ucap salah satu awak media yang tengah berjalan ke arah Stasiun KRL Kebayoran.

Seorang petugas bahkan mengira guncangan itu disebabkan karena gempa. Padahal, gempa tak terjadi Ibu Kota pada Jumat siang ini.

"Ini gempa bukan ya," tutur petugas tersebut.

Beberapa petugas dan awak media tampak bergegas saat berjalan di jembatan tersebut.

Namun, ada juga yang tetap santai saat guncangan itu terjadi.

Setelah hampir satu menit, guncangan ini lantas berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com