Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Empat Orang "Nyinte" di Depan Masjid Kampus Depok, Beli Tembakau Sintetis di Instagram

Kompas.com - 30/01/2023, 23:11 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Empat pemuda yang kedapatan "menyinte" di depan Masjid salah satu kampus di wilayah Depok, mengaku membeli tembakau sintetis melalui Instagram.

Hal itu disampaikan Perwira Pengendali Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polres Metro Depok, AKP Winam Agus setelah menginterogasi empat pemuda tersebut pada Minggu (29/1/2023) dini hari.

"Saya sempat tanyakan juga kepada empat orang itu soal tembakau sintetisnya, ternyata dia dapat di online dari IG (Instagram)," ujar Winam saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Tepergok Usai Konsumsi Tembakau Sintetis di Depan Masjid Kampus Depok, 4 Orang Ditangkap Polisi

Setelah itu, kata Winam, tembakau sintetis pesanan tersebut diantar kurir ke lokasi yang sudah ditentukan. Namun, transaksi dilakukan tanpa bertemu langsung.

"Jadi model antarnya sistem taruh di tembok di dekat lokasi dia nongkrong," kata Winam.

Atas pengakuan itu, polisi kemudian membawa empat pemuda tersebut ke Reserse Narkoba Polres Metro Depok untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Kamar Apartemen di Pulogadung Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis

"Akhirnya anggota reserse narkoba datang dan keempatnya dibawa ke Polres Metro Depok dalam rangka penyelidikan dan pengembangan," ucap Winam.

Adapun penangkapan empat pemuda, bermula ketika tim 3P menerima laporan masyarakat bahwa ada perkumpulan pemuda yang diduga tengah mengonsumsi minuman keras di belakang kampus sekitar pukul 01.00 WIB.

Menindaklanjuti laporan itu, polisi kemudian menelusuri dan mendapati empat orang di lokasi yang telah membuang sesuatu ke saluran air.

Baca juga: Setahun Jadi Pengedar Tembakau Sintetis, Bobby Joseph Mengaku Tak Ambil Untung

"Saya memeriksa empat orang di depan masjid atau pintu belakang kampus. Mereka panik semua bahkan salah satunya membuang sesuatu ke got atau saluran air," kata Winam.

Para pemuda tersebut dalam keadaan mabuk selama pemeriksaan berlangsung. Terlebih, wajah mereka terlihat masih teler.

"Keempatnya dalam keadaan fly lah atau istilahnya dalam keadaan mabuk, tapi enggak ada miras di sana," kata Winam.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa dua linting dan plastik klip yang masih berisikan tembakau sintetis.

"Menemukan dua linting diduga tembakau sintetik dalam golongan A dan satu klip yang isinya sudah separuh," kata dia.

"Dan yang dibuang oleh salah satu orang itu, ternyata kertas untuk membungkus (tembakau sintetis)," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com