Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ponakan Haikal Hassan Jadi Korban Tabrak Lari dan Diselamatkan Polisi...

Kompas.com - 03/02/2023, 07:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keponakan Haikal Hassan menjadi korban tabrak lari di Jalan MT Haryono arah Cawang, Jakarta Timur, tepatnya di dekat halte bus Cikoko, Jakarta Selatan.

Berdasarkan salah satu unggahan dalam akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, Kamis, Haikal mengatakan bahwa insiden tabrak lari itu terjadi pada Minggu (29/1/2023) pukul 01.00-02.00 WIB dini hari.

"Kejadian mungkin sekitar jam 01.00-02.00 WIB dini hari dan tergeletak di pinggir jalan kata saksi," ujar dia dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Usai insiden tabrak lari itu, ada seseorang yang membantu keponakan Haikal.

Orang itu membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Budi Asih di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.

Alhasil, ujar Haikal, nyawa keponakannya pun tertolong. Korban pun sudah sadar dan dalam proses penyembuhan.

Baca juga: Keponakannya Selamat Usai Jadi Korban Tabrak Lari, Haikal Hassan: Terima Kasih yang Telah Menyelamatkan...

Kalang kabut karena panik

Haikal Hassan semula mendapat kabar bahwa ponakannya jadi korban tabrak lari dari pihak RS Budi Asih.

RS itu menginformasikan bahwa sang ponakan tengah dirawat di sana usai mengalami kecelakaan. 

"Saya langsung pulang, langsung mencari rumah sakit, dan ponakan saya belum bisa diajak bicara," ungkap Haikal.

"Kondisinya (keponakan) sangat parah. Menurut saksi, ada tukang ojek, udah (kayak) mau mati gitu. Kasihan banget," imbuhnya.

Baca juga: Cari Polisi yang Selamatkan Nyawa Keponakannya, Haikal Hassan: Saya Mau Ucap Terima Kasih...

Saat ini, kondisi keponakan Haikal masih belum terlalu membaik. Namun, ia sudah menjalani operasi setelah melalui beberapa kendala.

"Operasinya baru bisa kemarin karena ada beberapa kendala. Saya kurang paham kendalanya kenapa," sambung Haikal.

Diselamatkan polisi

Haikal mengatakan, ia sempat tidak tahu harus ke mana mencari orang yang menyelamatkan nyawa keponakannya.

Namun, ia mendapatkan informasi bahwa yang menyelamatkan keponakannya adalah seorang polisi.

"Kata orang RS, polisi (yang mengantar). Saya ingin mencari. Mudah-mudahan saya bisa mengucapkan ucapan terima kasih terdalam dari kami untuk bapak polisi yang menyelamatkan nyawa keponakan saya," ujar Haikal.

Oleh karena itu, Haikal pun membuat video agar bisa menemukan sosok polisi tersebut. 

"Saya bikin video, saya kirim lah ke intel Polda, intel Polres, intel Polsek, itu saya kirim, tolong cari siapa (nama polisinya). Saya mau ucapkan terima kasih," sambungnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Pemeriksaan Haikal Hassan Tak Berkaitan dengan Rencana Reuni 212

Haikal menuturkan, ia sempat tidak mendapatkan informasi apa pun terkait polisi yang menyelamatkan nyawa keponakannya.

Namun, ada kabar yang mengatakan bahwa nama polisi yang membawa keponakannya ke Rumah Sakit (RS) Budi Asih adalah Tomo.

"Saya cuma dapat Pak Tomo gitu (namanya)," ungkap dia.

"Kalau seandainya tidak ada polisi, kemungkinan sudah tidak ada. Kemungkinan sudah meninggal dunia. Polisi yang membantu itu betul-betul cekatan dan betul-betul hebat," ia berujar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com