Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak SD di Pulo Gebang Hampir Diculik, Modusnya Ditawari Main Gim Dalam Mobil

Kompas.com - 03/02/2023, 16:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video viral di Facebook memperlihatkan seorang anak laki-laki menceritakan upaya penculikan yang ia alami.

Dalam video tersebut, bocah itu mengaku sempat ditawari untuk bermain gim di ponsel seseorang yang tidak dikenal.

Dia mengaku berulang kali menolaknya lantaran pelaku selalu memaksa. Bocah tersebut kemudian kabur.

Namun, pelaku sempat mengejarnya hingga akhirnya bocah tersebut berhasil memasuki area sekolah.

Baca juga: Sebelum Bunuh Mertua Wowon, Duloh Sempat Mengajaknya untuk Berhubungan Badan

Bocah laki-laki yang hampir diculik tersebut berinisial B (10), siswa kelas 3 di SDN Pulo Gebang 11, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Kepala SDN Pulo Gebang 11 Maryati mengungkapkan, percobaan penculikan itu terjadi pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 09.00 WIB.

"Menurut cerita anak itu, pada waktu mau berangkat sekolah ada yang mengajak atau menawarkan untuk bermain HP," ungkap Maryati di SDN Pulo Gebang 11, Jumat (3/1/2023).

Percobaan penculikan terjadi saat B berjalan kaki menuju sekolahnya dan melintasi Masjid Raya Al Azhar.

Baca juga: Tipuan Pembunuh Berantai Wowon Kelabui Komplotannya Sendiri dan Korban: Gandakan Uang Pakai Amplop

Menurut keterangan dari B, pada saat itu ada sebuah mobil yang terparkir di luar kawasan masjid, tepatnya di tepi jalan raya.

Saat berjalan di dekat mobil, B ditawari untuk memainkan gim di dalam ponsel, tetapi harus masuk ke dalam mobil.

"Diajak masuk mobil, tapi anak itu kemudian lari masuk ke gang. Lari dan sampai ke sekolah," tutur Maryati.

"Menurut keterangan si anak ini, di dalam mobil ada tiga orang. Yang di luar ada dua. (Pelakunya) bapak-bapak (semua) dibilangnya," sambung dia.

Upaya cegah penculikan

Maryati mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki kegiatan sosialisasi terkait penculikan anak.

Biasanya, sosialisasi dilakukan setiap Senin saat upacara dan Jumat setiap kegiatan tadarus atau senam.

Baca juga: Kuasa Hukum Hasya Pertanyakan Perubahan Warna Mobil Pajero Pensiunan Polisi Usai Kecelakaan

Setiap waktu pulang sekolah pun selalu ada imbauan kepada anak dan orangtua murid.

"Kalau orangtua yang merasa menjemput anaknya (akan) terlambat, harus konfirmasi kepada guru," ucap Maryati.

"Kami mengingatkan kepada anak-anak, setiap hari untuk pulang. Yang dijemput menunggu jemputan. Itu sudah kami lakukan. Mudah-mudahan anak kita selalu aman, tidak ada rasa takut untuk ke sekolah," imbuh dia.

Usai kejadian tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi orangtua B dan memberi tahu bahwa B hampir menjadi korban penculikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com