Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2023, 07:08 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta meminta rencana pembangunan jembatan penyebrangan orang (JPO) di Kebayoran, Jakarta Selatan, dikaji kembali.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diketahui hendak membangun JPO di dekat Skywalk Kebayoran.

Ketua Fraksi PSI Anggara Wicitra menilai Skywalk Kebayoran sejatinya juga bisa digunakan untuk penyebrangan umum.

Ia mempertanyakan mengapa Pemprov DKI malah hendak membangun JPO di dekat skywalk tersebut.

Baca juga: Diprotes Warga karena Berbayar, Naik Skywalk Kebayoran Lama Kini Digratiskan

"Saya minta dikaji ulang efisiensinya (rencana pembangunan JPO), kalau Skywalk Kebayoran bisa jadi sarana penyebrangan juga kenapa harus dibuat JPO lagi di dekat sana?" ucap Anggara kepada awak media, Jumat (10/2/2023).

"Terkait pengenaan tarif kan itu masalah teknis saja, bisa dipisahkan. Intinya, jangan melakukan pembangunan yang tidak efisien," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, ia turut menyinggung soal tanggung jawab Dinas Bina Marga DKI Jakarta atas fasilitas bagi pejalan kaki di Ibu Kota.

Baca juga: Pembangunan JPO Dekat Skywalk Kebayoran Telan Anggaran Rp 15 Miliar, Diambil dari APBD 2023

Menurut Anggara, Dinas Bina Marga DKI perlu memastikan trotoar di Ibu Kota layak pakai oleh pejalan kaki.

Ia menilai, pembuatan JPO akan menjadi sia-sia, jika trotoar di Ibu Kota tak dapat diakses.

"Pastikan pejalan kaki bisa melakukan mobilitas dengan nyaman dibanding membangun JPO yang tumpang tindih. Percuma banyak JPO, tapi berjalan kaki di trotoar masih tidak nyaman," urainya.

Baca juga: Semrawutnya Jalan Jatinegara Barat: Angkot Berhenti di Tengah Jalan, Pengendara Motor Serobot Trotoar dan Busway

Anggara menambahkan, pembuatan trotoar yang layak pakai dinilai bisa meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum di Ibu Kota.

“Kita tentu masih pada visi meningkatkan pengguna transportasi umum untuk mengurangi kemacetan. Jika jalur pejalan kaki sudah terintegrasi dengan baik pasti lebih banyak yang mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," tutur dia.

Untuk diketahui, Pemprov DKI hendak mendirikan JPO lantaran warga pengguna transportasi publik harus membayar saat melewati Skywalk Kebayoran.

"Memang sebenarnya skywalk dan JPO berbeda fungsi. Kalau skywalk untuk digratiskan itu harus dikaji dulu sistem ticketing-nya antara Transjakarta dan KCI (Kereta Commuter Indonesia)," ujar Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho, saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Untuk diketahui, skywalk ini mengintegrasikan Stasiun Kebayoran Lama dan Halte Transjakarta Kebayoran Lama koridor 8 dan Velbak, Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Selidiki Kasus Pembobolan Rumah Wartawan di Bogor, Polisi Sudah Olah TKP

Selidiki Kasus Pembobolan Rumah Wartawan di Bogor, Polisi Sudah Olah TKP

Megapolitan
Polisi Bakal Selidiki Laporan Dugaan Malapraktik Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Polisi Bakal Selidiki Laporan Dugaan Malapraktik Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Momen Mendag Zulhas 'Dipaksa' Beli Produk Pembersih Wajah dan Serum oleh Pedagang di PGC

Momen Mendag Zulhas "Dipaksa" Beli Produk Pembersih Wajah dan Serum oleh Pedagang di PGC

Megapolitan
Kunjungi PGC, Mendag Zulhas Klaim Pusat Belanja Mulai Ramai sejak 'Social Commerce' Disetop

Kunjungi PGC, Mendag Zulhas Klaim Pusat Belanja Mulai Ramai sejak "Social Commerce" Disetop

Megapolitan
Sejumlah Gudang Dekorasi di Tangsel Kebakaran, Asap Tebal Membubung Tinggi

Sejumlah Gudang Dekorasi di Tangsel Kebakaran, Asap Tebal Membubung Tinggi

Megapolitan
Trauma, Bocah yang Dianiaya di Tempat Rental PS Takut Bertemu Pelaku

Trauma, Bocah yang Dianiaya di Tempat Rental PS Takut Bertemu Pelaku

Megapolitan
Pemprov DKI Klaim Nomenklatur Puskesmas Pembantu Permudah Masyarakat Dapat Pelayanan

Pemprov DKI Klaim Nomenklatur Puskesmas Pembantu Permudah Masyarakat Dapat Pelayanan

Megapolitan
Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Orangtua Tolak Berdamai dengan Pelaku

Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Orangtua Tolak Berdamai dengan Pelaku

Megapolitan
2.402 Pengendara Ditilang Selama Operasi Zebra Jaya, Mayoritas Tak Pakai Sabuk Pengaman

2.402 Pengendara Ditilang Selama Operasi Zebra Jaya, Mayoritas Tak Pakai Sabuk Pengaman

Megapolitan
Sepekan Jadi Ketum, Kaesang Beri Arahan Menangkan PSI di Kota Depok

Sepekan Jadi Ketum, Kaesang Beri Arahan Menangkan PSI di Kota Depok

Megapolitan
FIF Group Bantah 'Debt Collector'-nya Lecehkan Perempuan di Jaksel

FIF Group Bantah "Debt Collector"-nya Lecehkan Perempuan di Jaksel

Megapolitan
Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan, Kadinkes DKI: Selama Ini Tak Sesuai Permenkes

Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan, Kadinkes DKI: Selama Ini Tak Sesuai Permenkes

Megapolitan
Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, tapi Berharap Transportasi Umum Diperbanyak

Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, tapi Berharap Transportasi Umum Diperbanyak

Megapolitan
Kunjungi Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas Belanja Pakaian hingga Produk Pembersih Wajah

Kunjungi Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas Belanja Pakaian hingga Produk Pembersih Wajah

Megapolitan
Sebelum Lompat dari Lantai 4, Siswi SD di Jaksel Dinasihati Wali Kelas karena Dorong-mendorong dengan Temannya

Sebelum Lompat dari Lantai 4, Siswi SD di Jaksel Dinasihati Wali Kelas karena Dorong-mendorong dengan Temannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com