Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Para Ibu Meminta Pertolongan, Penculikan Anak Tak Bisa Dicegah Sendiri...

Kompas.com - 13/02/2023, 23:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya percobaan penculikan terhadap anak-anak membuat para orangtua merasa khawatir.

Meski anak-anak sudah dibekali edukasi dini dari rumah, tidak ada yang bisa menjamin mereka aman ketika berada di luar rumah.

Yuni (64), ibu dari dua anak perempuan yang berdomisili di Kota Bekasi merasa, perlindungan anak tidak cukup dilakukan oleh keluarga di rumah saja.

Apalagi, motif penculikan semakin lama kini semakin menyeramkan.  

"Perlindungan harus sampai ke negara. Masalahnya sekarang penculikan anak bukan sekadar dijadikan pengemis atau pengamen, tapi lebih luas kayak penjualan organ," terang dia ketika dihubungi, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Simak Tips dan Usul Ibu-ibu untuk Lindungi Anak dari Percobaan Penculikan...

Yuni mencontohkan kasus penculikan dan pembunuhan bocah MFS (11) di Kota Makassar oleh dua remaja berinisial AD (17) dan MF (14).

Adapun AD dan MF nekat melakukan aksinya untuk menjual organ tubuh korban dengan harga mahal. Keduanya terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal.

"Intinya, dikhawatirkan penculikan bukan cuma dijadiin pengemis atau obyek pedofilia, tapi ke penjualan organ tubuh ke luar negeri," tegas Yuni.

"Jadi (perlindungan anak) bukan hanya dari rumah. Harus semua lingkup berperan aktif, termasuk tetangga. Kalau ada anak kecil yang diculik, harus tanggap semua aspek. Harus peduli, jangan (langsung) anggap itu hoaks dulu," imbuhnya.

Menurut dia, semua pihak termasuk sekolah dan pemerintah harus ambil andil dalam melindungi anak-anak dari percobaan penculikan.

Untuk pemerintah sendiri, ujar Yuni, aparat perlu turun tangan dengan cara mereka sendiri.

Baca juga: Pengakuan Penumpang Taksi Online saat Sopir Fortuner Ngamuk: Saya Takut dan Syok...

"Mereka lebih paham, apakah nyebar intel atau bagaimana. Mereka kan pasti sudah tahu orang-orang itu, dari jaringan penculikan anak gitu, jadi harus peduli," kata Yuni.

"Jangan cuma nunggu laporan dari masyarakat baru ditindak. Adanya isu percobaan penculikan, aparat keamanan udah harus peduli. Mantau lewat media sosial, misalnya. Mereka kan paling gampang untuk pemantauan," imbuh dia.

 

Saling berbagi informasi

Anggi (25), seorang ibu bagi satu anak asal Jakarta, mengatakan, masyarakat perlu saling berbagi informasi tentang percobaan penculikan.

Menurut dia, berbagi informasi tidak harus hanya di kalangan anggota keluarga tetapi juga kepada sanak saudara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com