DEPOK, KOMPAS.com - Kasus seorang balita pengidap autisme berinisial RF (2) yang diduga mengalami tindak kekerasan saat menjalani terapi, menjadi sorotan di media sosial.
Seorang terapis tega menjepit kepala RF dengan selangkangannya tanpa mempedulikan sang anak menangis histeris hingga meronta-ronta.
Bahkan, pria itu terlihat santai sambil memainkan ponselnya.
Belakangan diketahui bocah tersebut merupakan pasien pengidap autism spectrum disorder (ASD) yang tengah menjalani terapi wicara di salah satu rumah sakit kawasan Depok.
Baca juga: Bocah Autisme Dijepit Selangkangan Terapis di RS Depok, Polisi Turun Tangan
Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Ahmad Fuady belum bisa memastikan apakah ada tindak pidana dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa itu diketahui direkam oleh salah seorang netizen dan viral di media sosial.
Namun berdasarkan video itu, Ahmad menduga kuat bahwa sang anak merasa tersiksa atas perlakuan terapis.
"Sementara ini, kami berbekal dari informasi yang diterima dari media sosial. Karena videonya jelas, perbuatan yang dilakukan jelas," ujar Ahmad.
"Si anak terlihat merasa kesakitan, meronta-meronta, sampai kakinya itu terangkat-angkat," lanjut dia.
Oleh karena itu, Ahmad mengatakan, polisi akan menyelidiki kasus dugaan kekerasan tersebut.
"Kami akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum dengan melakukan penyelidikan," ujar Ahmad.
Baru-baru ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi atas kasus dugaan kekerasan terhadap RF.
Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri mengatakan sejauh ini sudah ada tiga saksi yang diperiksa pada Rabu (15/2/2023) malam.
"Kami sudah periksa dua orang dari rumah sakit. Salah satunya satu terapisnya dan ibu korban," kata Fitri saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Dalam pemeriksaan itu, Fitri menyebutkan bahwa pihak manajemen rumah sakit bersangkutan baru mengetahui adanya video rekaman peristiwa dugaan kekerasan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.