Terkait aksi pembunuhan yang dilakukan HK dan MA, keduanya memukul kepala korban menggunakan tabung elpiji.
Baca juga: Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh Karyawannya Pakai Tabung Elpiji 3 Kg
"Ditemukan tabung gas berlumuran darah. Tabung elpiji 3 kilogram. Diduga digunakan untuk memukul korban," ujar Hengki.
Akibat dari pukulan tabung elpiji tersebut, korban mengalami luka berat pada bagian kepala.
"Luka korban di bagian kepala sebelah kiri, diduga karena dihantam menggunakan tabung gas," kata Hengki.
Usai membunuh I, kedua pelaku juga mengambil harta benda milik korban, yakni ponsel dan uang sebanyak Rp 950.000.
Baca juga: Karyawan yang Bunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi Juga Curi Uang dan Ponsel Korban
Selain itu, MK dan MA juga mengambil surat tanda nomor kendaraan (STNK) milik korban. Akan tetapi, keduanya tidak membawa kabur sepeda motor korban.
"Jadi STNK saja, tetapi tidak membawa motornya," kata Hengki.
Selepas merampas nyawa dan barang berharga I, HK dan MA melakukan kejahatan berikutnya, yakni menculik anak korban.
Baca juga: 2 Pembunuh Bos Ayam Goreng Culik Anak Korban, Pelaku Takut Tangisan Bayi Bikin Tetangga Datang
Keduanya berdalih bahwa A dibawa karena kerap menangis setelah I tewas bersimbah darah.
"Karena anak korban (A) terus menangis, tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa," kata Hengki.
Kepada penyidik, kedua pelaku khawatir tangisan A justru memancing kecurigaan tetangga untuk datang ke warung ayam goreng korban.
"Jadi, sementara ini pengakuannya agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar datang," ucap Hengki.
Adapun A ditemukan di sebuah pos ronda kawasan Jalan Pantura Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Jaraknya kurang lebih 150 meter dari lokasi penangkapan HK dan MA.
Baca juga: Bayi dari Pengusaha Ayam Goreng yang Dibunuh Karyawan Terus Panggil Ibunya
Pada saat itu, HK dan MA dalam perjalanan menuju Yogyakarta menggunakan bus antarkota antar provinsi (AKAP).
Aksi pembunuhan tersebut bermula ketika HK merencanakan aksinya pada hari ketiga mereka bekerja di tempat usaha korban.