Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Warga Pluit Patungan Rp 480 Juta untuk Perbaikan Jalan, Penutupan Saluran Air Jadi Biang Keladi

Kompas.com - 21/02/2023, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air yang berada di RT 11 RW 03, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, diduga ditutup dan dijadikan tempat usaha.

Menurut pengakuan warga sekitar, penutupan saluran air itu dilakukan oleh penyewa rumah toko (ruko) Blok Z 4 Utara yang berlokasi di depan saluran air tersebut.

Bangunan tempat usaha pun didirikan di atas saluran air. Bangunan itu kemudian disewakan kepada seseorang untuk berjualan.

Akibat dari aktivitas ini, jalanan di Kelurahan Pluit kini sering terendam banjir saat hujan melanda. Akibatnya, jalan pun rusak hingga harus diperbaiki.

Baca juga: Datang ke Balai Kota, Warga Pluit Mengadu soal Penyewa Ruko yang Tutup Saluran Air untuk Tempat Usaha

Warga datang ke Balai Kota sampaikan keluhan

Perwakilan warga terdampak mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (20/2/2023) untuk menyampaikan keluhan yang mereka rasakan.

Perwakilan yang datang adalah Ketua RT 11 RW 03 bernama Riang Prasetya. Kepada wartawan, Riang menjelaskan duduk perkara penutupan saluran air itu.

"Di ruko Z 4 Utara RT 11 RW 03 Kelurahan Pluit itu ada bangunan dua ruko yang menutup saluran air dengan beton dan ditutup dengan lantai keramik," beber Riang.

Pembangunan itu awalnya terjadi pada 2019. Makin ke sini, pembangunan semakin memakan bahu jalan.

"Mereka bangun lagi, semakin maju, memakan bahu jalan 4 meter lebih, di tahun 2021. Karena tidak ada tindakan juga di 2022 akhir semua satu baris ruko di blok Z 4 Utara itu ikut bangun seperti itu (menutup saluran)," kata Riang.

Ia mengaku telah membuat laporan ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, namun tidak ada tindakan pengamanan yang dilakukan pihak berwenang.

Baca juga: Saluran Air di Pluit Ditutup Jadi Tempat Usaha, Biaya Sewanya Rp 5 Juta-Rp 7 Juta

Banjir menggenangi jalanan

Akibat penutupan saluran air itu, jalan di depan ruko yang merupakan akses ke rumah warga sering tergenang banjir.

"Jadi ketika hujan itu langsung banjir karena tidak ada aliran, dari ujung ke ujung sudah tidak ada lagi selokan di situ," kata Riang.

Akibat dari banjir yang makin sering terjadi, jalanan tersebut pun rusak.

Warga harus bersama-sama menyumbang sejumlah uang untuk perbaikan jalan.

Uang yang dihimpun dari warga untuk perbaikan jalan mencapai Rp 480 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com