Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Berlalu, Tabiat Warga Buang Sampah Sembarangan di Tengah Jalan Raya Ciledug Tak Berubah

Kompas.com - 21/02/2023, 11:19 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Membuang sampah sembarangan menjadi salah satu persoalan yang masih terjadi di Kota Tangerang.

Pembuangan sampah ini dilakukan di banyak tempat. Salah satunya adalah separator atau pembatas tengah jalan raya.

Lebih dari sebulan, Kompas.com ikut mengawasi tabiat sejumlah warga yang membuang sampah di separator Jalan Raya Kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Baca juga: Bebalnya Warga yang Buang Sampah di Jalan Ciledug, Tak Mempan Dilarang, Malah Pindah ke Tempat Lain

Tepatnya di dua jalan utama, yakni Jalan Raden Patah dan Jalan Hos Cokroaminoto.

Pada sekitar pukul 01.20 WIB, Selasa (21/2/2023), Kompas.com melihat seorang pengendara motor berhenti di jalanan tersebut dan melemparkan sampah dalam sebuah karung putih besar di tengah jalan raya.

Namun, saat didekati, pengendara motor itu langsung pergi begitu saja. Kejadian itu terlihat di Jalan Hos Cokroaminoto.

"Iya masih ada saja pembuang sampah di sini (menunjuk tengah jalan raya Hos Cokroaminoto)," ujar Titi (52) seorang pengumpul barang-barang bekas, Senin.

Titi yang sehari-harinya sering mengumpulkan barang bekas dari tumpukan sampah di sana menyebutkan, meski sudah mulai berkurang, tetapi masih ada saja masyarakat yang membuang sampah di sana.

"Sudah kebiasaan kali ya," kata dia.

Baca juga: Ada Plang Larangan, Masyarakat Tetap Buang Sampah di Tengah Jalan Raya Ciledug

Meskipun pembuangan sampah sembarangan itu dilarang dan sampah berjajar di tengah jalan raya itu mengganggu pemandangan, tetapi Titi sendiri bersyukur karena bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari sana.

Mengenai permasalahan sampah di separator Jalan Raya sekitar Kota Tangerang ini, Kompas.com sudah mulai menelusuri kedua jalanan tersebut sejak 2 Januari 2023.

Terlihat banyak sampah yang berjajar di sepanjang separator kedua jalanan itu.

Tempat yang paling banyak tumpukan sampah berjajar adalah di Jalan Raden Patah, tepatnya di dekat Kali Parung Serab dan Pasar Lembang.

Sementara, tumpukan sampah di tengah jalan raya di Jalan Hos Cokroaminoto yang paling banyak adalah di depan SPBU Pertamina.

Baca juga: Dilarang Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Warga Kini Pindah ke Pinggir Jalan

Keberadaan posko pantau sampah

Menyusul ramainya pemberitaan terkait sampah di tengah jalan raya ini, Pemerintah Kota Tangerang pun menanggapi dengan beragam argumentasi.

Pemkot membangun dua posko pantau sampah di dua titik, yakni dekat jembatan Kali Parung Serab dan seberang Perumahan Griya Ciledug.

Sementara di tengah jalan raya itu, dipasang plang peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan di sana karena itu bukan tempat pembuangan sampah (TPS).

Akan tetapi semua hal itu ternyata tak pelak membuat oknum-oknum pembuang sampah sembarangan di sekitar jalan raya itu berubah.

Posko pantau pembuangan sampah yang dibuat oleh Pemkot Tangerang itu dijaga oleh sekitar 10 orang petugas gabungan setiap malamnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Tambah Posko Pantau Sampah di Ciledug

Namun, mereka hanya berjaga dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga sekotar pukul 00.00 -02.00 WIB.

Pada saat para petugas berjaga, posko di dekat Kali Parung Serab itu bersih dari sampah berjajar yang terjadi pada pekan sebelumnya.

Akan tetapi saat para petugas gabungan tersebut pulang dari posko pantau tersebut, terlihat ada sebuah kantong plastik merah berada di tengah jalan seberang posko pantau tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (8/1/2023), pemandangan sampah kantong plastik merah itu terlihat di lokasi sekitar pukul 01.16 WIB, saat para petugas penjaga posko sudah tidak ada lagi.

Kantong plastik merah itu tepat berada di dekat tulisan larangan membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Saat Kondisi Memprihatinkan Terminal Pasar Lembang Ciledug Disorot Pemerintah Pusat...

Bandelnya warga atas kebiasaan membuang sampah sembarangan ini juga terlihat dari perilaku sebagian dari mereka yang tidak membuang sampah di tengah jalan raya, tetapi justru membuang sampah di pinggir jalan raya.

Salah satu titik yang sampahnya menumpuk ada di seberang gang Kampung Pulo, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug.

Meskipun menurut kesaksian sejumlah warga, pemandangan sampah di tengah jalan raya itu sudah terjadi sejak lama dan berbagai cara atau kebijakan telah diupayakan, tetapi tetap saja tabiat membuang sampah sembarangan itu tidak berubah.

Warga setempat meminta pemerintah untuk membuatkan mereka tempat pembuangan sampah (TPS), namun hal ini tidak diindahkan oleh Pemkot Tangerang dengan dalih pembuang sampah di separator Jalan Raya Ciledug itu bukanlah warganya saja.

Orang yang membuang sampah di jalanan tersebut juga berasal dari Kota Tangerang Selatan dan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com