Menurut Asra, ia dan keluarganya pada awal mengira IR jatuh tersungkur di lantai dapur akibat terjatuh dari tangga rumah mereka.
Namun, setelah mereka merapikan area dapur, ternyata ada sebuah kayu di atas kulkas yang serpihannya berserakan di lantai.
Setelah diperhatikan, pihak keluarga menemukan ceceran darah dan rambut IR tersangkut di sekitar serpihan itu.
Melihal hal tersebut, pihak keluarga pun menduga kuat bahwa korban mengalami penganiayaan, bukanlah sekedar terjatuh dari tangga.
"Awalnya kami kira ibu tersungkur karena jatuh dari tangga dekat dapur, tapi pas kami lagi beres-beres, banyak serpihan balok kayu dan darah yang sudah berceceran banyak di lantai," jelas dia.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan Anak Pengurus GP Anshor oleh Pengendara Rubicon di Pesanggrahan
Kemudian, keluarga korban melaporkan aksi penganiayaan tersebut kepada Ketua RT setempat dan pihak kepolisian Mapolsek Ciledug.
Usai dilakukan interogasi kepada warga yang tinggal di sekitar rumah korban, akhirnya diketahui pelaku penganiayaan tinggal di depan rumah korban.
"Setelah kita laporkan ke polisi dan ketua RT, sorenya beberapa warga pada ditanyain untuk diminta keterangan, warga yang tinggal di samping kanan, kiri, depan dan belakang rumah," kata dia.
"Pas ditanya ke tetangga depan rumah saya persis, akhirnya ibunya itu mengaku, kalau pelakunya adalah anak tetangga di depan rumah saya," tambah dia.
GP telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian pada Senin (20/2/2023) malam. Ia ditangkap kawasan Cengkareng tepatnya di Rusunawa Lokbin Tower A, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.