JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini adanya potensi tanah longsor pada Maret 2023.
BPBD DKI Jakarta memperkirakan akan terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan.
Baca juga: Kamis Pagi, 5 RT dan 2 Ruas Jalan di Tegal Alur Jakbar Tergenang Banjir
Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada 10 kecamatan di DKI Jakarta yang masuk zona menengah pergeseran tanah, yaitu:
View this post on Instagram
Menurut BPBD DKI, pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.
Baca juga: Pemprov DKI Berupaya Ikuti Target Banjir Surut 6 Jam Seperti Era Anies
Gerakan tanah ini dapat terjadi pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Untuk itu, BPBD DKI meminta aparat setempat untuk antisipasi adanya pergerakan tanah itu.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulis BPBD DKI dalam akun Instagram resminya @bpbddkijakarta, dikutip Kamis (2/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.