JAKARTA, KOMPAS.com - Minyakita masih menjadi produk minyak goreng yang banyak dicari masyarakat. Sebab, Minyakita merupakan produk ekonomis di antara jenis minyak goreng.
Seiring banyaknya permintaan di pasaran, Minyakkita justru mengalami kelangkaan di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
Pantauan Kompas.com di lokasi, produk Minyakita masih jarang dijumpai di beberapa toko sembako di Pasar Induk Kramatjati.
Salah satunya di kios milik Agung (30). Menurut dia, Minyakita sekarang langka dan banyak yang mencarinya.
Baca juga: Stok Sempat Minipis, 2.820 Liter Minyakita Disalurkan ke 2 Pasar di Depok
"Lagi enggak ada (Minyakita), langka," ujarnya saat ditemui, Jumat (3/3/2023).
Selain itu kata dia, produk Minyakita juga sedang melambung tinggi harganya.
"Sekarang Minyakita melambung terus harganya tapi harganya masih tertera di kemasan," kata dia.
"Sekarang satu karton isi 12 liter, Rp180.000, kalau per liternya sekitar Rp 15.000," tambahnya.
Baca juga: Minyakita dan Beras Bulog Langka sejak Bulan Lalu, Pedagang Pasar Pademangan Timur Kebingungan
Saat baru pertama kali dilepas ke pasaran, Minyakita dijual dengan harga Rp 13.500. Namun, sekarang sudah mencapai Rp 15.000.
"Rp 13.500 kalau enggak salah. Sekarang Rp 15.000. Mana stoknya lagi enggak ada juga," ucap Agung.
Ia mengatakan, penjual di Pasar tradisional pun sulit mendapatkan stok Minyakita.
"Soalnya dibatasin. Kalau kayak pasar tradisional gini susah dapatnya. Banyakan itu (Minyakita) masuknya ke bansos-bansos kayak gitu," jelas Agung.
Baca juga: Minyak Goreng Bersubsidi Minyakita Langka di Pasaran, Ternyata Ditimbun sejak Desember
Perbandingan harga Minyakita dan minyak goreng produk lain membuat pembeli semakin tertarik. Tapi sayang kata Agung, suplier maupun pabrik membatasi penjualan Minyakita.
"Kalau dulu kan ini naik drastis kayak Sania, ini bisa sampai Rp 250.000 sekarton (isi 12 liter). Nah terus keluar minyak subsidi Minyakita, kita jual Rp 13.500 seliter. Itu juga enggak banyak dari pabrik atau suplier, paling cuma 50 karton. Terus kita juga ada jeriken gitu," ujar Agung.
Biasanya, menurut Agung, pembeli menggunakan produk Minyakita untuk dijual kembali karena terhitung lebih murah daripada minyak goreng produk lain.