JAKARTA, KOMPAS.com - RS Mulyasari menjadi tempat untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Untuk diketahui, RS Mulyasari merupakan rumah sakit yang lokasinya paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP).
"Kalau yang saya bawa korban paling banyak dibawa ke Koja," kata perawat Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta Zainal Abidin dalam wawancara di RS Mulyasari, Sabtu (4/3/2023).
"Memang RS paling dekat itu RS Mulyasari, makanya dibawa ke sini buat pertolongan pertama terlebih dahulu," katanya.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Damkar: Sumber Air Jauh, Salah Satu Kendala Awal
Zainal menjelaskan bahwa penanganan korban luka bakar dikaji mulai dari jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi pernapasannya.
"Ini yang paling vital. Kalau jalan napas terganggu, itu bisa berakibat fatal," kata dia saat diwawancarai Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Namun, dalam kondisi tertentu seperti korban kebakaran, perawat akan melihat kondisi bakarnya terlebih dahulu.
"Kita lihat kondisi luka bakarnya bagaimana. Yang penting diselamatkan dari api dulu," ucapnya.
Baca juga: Dari RS Muyasari, 14 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dirujuk ke RS Lain
Dokter umum RS Mulyasari, Aditya Rachman, mengatakan bahwa seluruh pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain karena membutuhkan fasilitas rumah sakit yang lebih mumpuni.
"Namun, semua pasien yang dibawa ke sini kita beri pertolongan pertama terlebih dahulu sesuai prosedur," kata Aditya.
Hingga saat ini, korban-korban kebakaran yang dibawa ke RS Mulyasari dirujuk ke RSUD Koja, RS Pusat Pertamina, dan RS Yarsi.
Untuk diketahui kebakaran besar terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran tersebut diketahui terjadi pada pukul 20.11 WIB. Kebakaran diduga terjadi setelah pipa BBM di kawasan depo meledak.
Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan pemukiman warga yang ikut terbakar.
Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto menjelaskan, sementara ini tercatat 16 korban meninggal dunia dan 50 orang luka bakar dalam insiden kebakaran itu.
Secara terperinci, kata Mulat, 14 korban meninggal dunia merupakan orang dewasa. Sedangkan dua korban meninggal dunia adalah anak-anak.
Sementara untuk korban luka bakar yang tercatat saat ini terdiri dari 49 orang dewasa dan seorang anak-anak.
Hingga kini, petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api dan melakukan pendinginan di area Depo Pertamina Plumpang, maupun di kawasan pemukiman warga sekitar.
"Untuk pemukiman warga situasi masih menyala. Untuk di dalam area pertamina situasi pendinginan," kata Mulat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.